Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Siklon Tropis Choi-Wan, Apa Dampaknya ke Wilayah Indonesia?

Kompas.com - 01/06/2021, 18:30 WIB
Mela Arnani,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan keberadaan Siklon Tropis Choi-Wan di sekitar Samudera Pasifik.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, BMKG terus memonitor perkembangan bibit Siklon Tropis yang tumbuh di wilayah Utara Indonesia ini.

Berdasarkan analisis terbaru pada 31 Mei 2021 pukul 07.00 WIB, bibit siklon tropis yang sebelumnya disebut sebagai Tropical Depression “04W” yang terdeteksi 30 Mei 2021 pukul 07.00 WIB ini, telah berkembang menjadi siklon tropis Choi-Wan.

"(Siklon tropis Choi-Wan) tepatnya di sekitar Samudra Pasifik sebelah utara Papua Barat (8.3LU, 131.3BT atau sekitar 850 km sebelah timur laut Tahuna)," kata Guswanto kepada Kompas.com, Senin (31/5/2021).

Guswanto menjelaskan, siklon tropis ini memiliki kecepatan angin maksimum di sekitar sistem Siklon mencapai 35 knots (65 km/jam).

Tekanan udara minimumnya  mencapai 1000 hPa dengan pergerakan ke Barat hingga Barat Laut dengan kecepatan 9 knots (15 km/jam) menjauhi wilayah Indonesia.

Diperkirakan, intensitas siklon tropis ini akan meningkat dengan arah gerak menjauhi wilayah Indonesia.

Baca juga: Warning BMKG soal Siklon Tropis di Indonesia dan Dampaknya...

Dampak ke wilayah Indonesia

Guswanto menuturkan, siklon tropis Choi-Wan dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan gelombang di sekitar wilayah Indonesia dua hari ke depan, yakni:

  • Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan Maluku.
  • Gelombang laut dengan ketinggian 2.5–4 meter di Laut Maluku bagian utara, Laut Halmahera, dan Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua Barat.
  • Gelombang laut dengan ketinggian 4–6 meter di Samudra Pasifik utara Papua Barat.
  • Angin Kencang di wilayah Maluku Utara dan Sulawesi Utara.

Guswanto menambahkan, masyarakat diimbau waspada, khususnya mereka yang berada di wilayah yang terkena dampak tidak langsung siklon.

"Peningkatan curah hujan yang terjadi juga berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana," ujar Guswanto.

Kendati begitu, masyarakat diimbau tidak panik dan dapat memperoleh informasi terkini melalui situs resmi BMKG, http://www.bmkg.go.id, media sosial @infoBMKG, aplikasi iOS dan android "Info BMKG" atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

Baca juga: Ramai soal Peringatan Dini Tsunami dan Gempa Magnitudo 8,5, Simak Penjelasan BMKG

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com