Meskipun daging yang tidak diolah bisa sehat dan bergizi, tetapi tidak dengan daging olahan.
Studi menunjukkan bahwa orang yang makan daging olahan memiliki risiko lebih tinggi dari banyak penyakit serius, termasuk kanker usus besar, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.
Sebagian besar penelitian ini bersifat observasional, artinya mereka tidak dapat membuktikan bahwa daging olahan adalah penyebabnya. Namun, ada hubungan statistik yang kuat dan konsisten antarstudi.
Daging olahan itu bisa berupa bacon, kornet, sosis atau pepperoni.
Alternatifnya, bisa coba untuk membeli daging lokal yang tidak menambahkan banyak bahan yang kurang sehat.
Baca juga: Berlaku Hari Ini, Berikut Aturan Lengkap Pengetatan Perjalanan 18-24 Mei
Makanan yang dimasak dengan cara digoreng, dipangang, atau dibakar seringkali sangat enak dan padat kalori. Namun beberapa jenis senyawa kimia yang tidak sehat juga terbentuk saat makanan dimasak dengan api besar.
Termasuk akrilamida, akrolein, amina heterosiklik, oksisterol, hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH), dan produk akhir glikasi lanjutan (AGEs).
Banyak bahan kimia yang terbentuk selama memasak dengan suhu tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker dan penyakit jantung.
Sebagai alternatif, pilih metode memasak yang lebih sehat, seperti merebus dan mengukus.
Salah satu makanan yang kurang dianjurkan bagi kesehatan adalah makanan cepat saji.
Meskipun harganya murah, makanan cepat saji dinilai dapat menyebabkan risiko penyakit yang berbahaya jika dimakan dalam jangka waktu lama.
Selain itu, Anda juga perlu berhati-hati terhadap makanan yang digoreng, selain juga karena makanan cepat saji dinilai rendah nutrisi
Baca juga: Dibuka hingga 21 Mei 2021, Ini Link dan Cara Daftar Vaksinasi Gotong Royong