Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Temuan Mayat-mayat di Sungai Gangga, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 18/05/2021, 13:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Polisi di India saat ini tengah menyelidiki ditemukannya mayat-mayat yang terdampar di tepian Sungai Gangga.

Melansir BBC, mayat-mayat itu terdampar  di Gahmar, Uttar Pradesh, selama beberapa hari terakhir.

Awal pekan lalu, setidaknya ada 40 mayat yang ditarik dari sungai ke hilir dari Gahmar.

Masih belum diketahui soal di balik temuan mayat-mayat ini.

Baca juga: Apa Itu Jamur Hitam yang Menjangkiti Pasien Covid-19 di India?

Akan tetapi, pihak mengaitkan bahwa ini berhubungan dengan gelombang kedua Covid-19 yang terjadi di India.

"Sekitar 35-40 jenazah terlihat, banyak di antaranya kemungkinan adalah korban Covid-19. Pada hari-hari biasa kami melihat dua hingga tiga jenazah seperti itu di bentangan sungai ini, tetapi jumlahnya tinggi karena wabah mematikan itu," kata pejabat lokal Angkatan Laut, Kant, kepada kantor berita DPA dikutip dari DW , Selasa (11/5/2021).

Bantah berkaitan dengan Covid-19

Akan tetapi, dugaan berkaitan dengan korban Covid-19 dibantah.

Diberitakan DW, Minggu (16/5/2021), Navneet Sehgal, juru bicara pemerintah negara bagian Uttar Pradesh, menyangkal bahwa temuan lebih dari 1.000 mayat di daerah itu selama dua minggu terakhir dikaitkan dengan gelombang kedua virus corona di India.

“Saya yakin, badan-badan ini tidak ada hubungannya dengan Covid-19,” kata dia.

Para pejabat menyebutkan, penguburan mayat di tepi sungai telah berlangsung selama beberapa dekade dan adanya hujan lebat menyingkap kuburan dangkal di tepian sungai di Prayagraj yang merupakan sebuah kota di negara bagian Uttar Pradesh.

Melansir The Indian Express, pada 12 Mei 2021, ditemukan pula mayat di tepi Sungai Gangga di distrik Buxar Bihar.

Namun, Pemerintah Bihar meyakini, mayat-mayat tersebut adalah mayat yang mengapung dari Uttar Pradesh.

“Ada beberapa tempat kremasi di sepanjang sungai. Mayat yang dikirim ke air bukanlah hal yang aneh. Penduduk setempat sudah terbiasa melihat tubuh yang mengapung. Yang mengejutkan di sini adalah jumlah mayat, dan risiko Covid-19 yang mungkin mereka bawa. Tapi mayat yang ditemukan mengapung di sungai dekat tempat kremasi itu sendiri bukanlah sesuatu yang 'apokaliptik'”kata Ashutosh Kumar Pandey, seorang pekerja sosial yang berasal dari desa Pandeypur di distrik Buxar dikutip dari The Indian Express.

Menurut penduduk di sekitar sungai, sungai berbelok di dekat Chausa sehingga tubuh yang mengapung terjebak di sana.

Para penduduk berpendapat, mayat-mayat itu kemungkinan dibuang ke sungai karena sejumlah alasan. Alasan itu di antaranya,  masyarakat miskin seringkali tak mampu membeli kayu bakar sehingga mayat-mayat dibakar tetapi kemudian dibuang ke dalam sungai dalam keadaan setengah terbakar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com