KOMPAS.com - Gelombang infeksi virus corona di dunia belum berakhir, dengan kasus baru masih terus dilaporkan di sejumlah negara.
Melansir Worldometers pada Sabtu (15/5/2021) pukul 06.00 WIB, virus penyebab Covid-19 telah menginfeksi 162.512.017 orang secara global.
Dari jumlah tersebut, 140.377.759 kasus telah dinyatakan sembuh dan virus menewaskan 3.370.664 orang di seluruh dunia.
Berikut lima negara dengan kasus infeksi terbanyak:
Indonesia berada di urutan 18 dunia dalam jumlah kasus Covid-19 terbanyak dengan 1.734.285 kasus. Sebanyak 1.592.886 pasien dinyatakan pulih dari Covid-19.
Namun 47.823 orang meninggal dunia dan kasus positif berjumlah sebanyak 93.576 orang.
Dari grafik Worldometers, ada indikasi tren peningkatan kasus kematian pasien Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.
Kondisi tersebut perlu diwaspadai mengingat banyak orang kemungkinan telah melakukan mudik Lebaran dalam beberapa hari terakhir.
Pemerintah membunyikan alarm atas penyebaran cepat kasus Covid-19 termasuk di pedesaan, saat 4.000 orang meninggal dunia akibat infeksi untuk tiga hari berturut-turut.
Sejauh ini total kasus infeksi di India melampaui 24 juta, dengan penambahan ratusan ribu kasus harian dalam beberapa waktu terakhir.
“Wabah mencapai daerah pedesaan dengan kecepatan tinggi,” ujar Perdana Menteri Narendra Modi seperti dikutip dari Reuters, 15 Mei 2021.
India berada dalam cengkeraman varian virus corona B.1.617 yang sangat mudah menular.
Bahkan, mayat-mayat terdampar di Sungai Gangga karena krematorium kewalahan dan kayu untuk pembakaran tidak mencukupi.
Baca juga: Sejarah Membagikan Uang Saat Lebaran, dari Mana Asalnya?
Dikutip dari Guardian (15/5/2021), rumah sakit mulai kewalahan saat kasus Covid melonjak di wilayah Osaka.
Tempat tidur hampir mencapai kapasitasnya dan diperkirakan 17.000 orang dengan gejala menunggu perawat.
Dalam beberapa pekan terakhir, lebih dari selusin orang telah meninggal sebelum mereka bisa dirawat di rumah sakit.
Delapan belas orang dengan Covid-19 telah meninggal di rumah di Osaka, 17 di antaranya sejak 1 Maret, sementara 96 persen tempat tidur perawatan kritis di prefektur sudah penuh.
“Dibandingkan dengan jumlah infeksi, jumlah tempat tidur untuk kasus yang parah sangat terbatas di Jepang ,” kata Yasutoshi Kido, seorang profesor di sekolah pascasarjana Universitas Kota Osaka.
Kido menambahkan bahwa rumah sakit menolak penderita kanker dan penyakit jantung untuk obati pasien Covid-19.
Baca juga: Hari Ini Kebijakan Baru WhatsApp Berlaku, Apa yang Akan Terjadi?
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan tahun kedua pandemi ditetapkan lebih mematikan daripada yang pertama, dengan India menjadi perhatian yang cukup besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.