Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 15 Mei: 5 Negara Kasus Tertinggi | Situasi Covid-19 di India

Kompas.com - 15/05/2021, 08:20 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gelombang infeksi virus corona di dunia belum berakhir, dengan kasus baru masih terus dilaporkan di sejumlah negara.

Melansir Worldometers pada Sabtu (15/5/2021) pukul 06.00 WIB, virus penyebab Covid-19 telah menginfeksi 162.512.017 orang secara global.

Dari jumlah tersebut, 140.377.759 kasus telah dinyatakan sembuh dan virus menewaskan 3.370.664 orang di seluruh dunia.

Baca juga: [POPULER TREN] Kebijakan Baru WhatsApp Berlaku Hari Ini | Puasa Syawal: Hukum, Waktu, dan Keutamaannya

Berikut lima negara dengan kasus infeksi terbanyak:

  1. Amerika Serikat: 33.660.325 kasus, 26.709.841 sembuh, 599.294 meninggal. 
  2. India: 24.372.243 kasusu, 20.426.323 sembuh, 266.229 meninggal. 
  3. Brasil: 15.521.313 kasus, 14.028.355 pulih, 432.785 meninggal. 
  4. Perancis: 5.848.154 kasus, 5,042,584 sembuh, 107.423 meninggal
  5. Turki: 5.095.390 kasus, 4.894.024 sembuh, 44.301 meninggal.

Indonesia

Grafik angka kematian harian Covid-19 di Indonesiascreenshoot Grafik angka kematian harian Covid-19 di Indonesia

Indonesia berada di urutan 18 dunia dalam jumlah kasus Covid-19 terbanyak dengan 1.734.285 kasus. Sebanyak 1.592.886 pasien dinyatakan pulih dari Covid-19. 

Namun 47.823 orang meninggal dunia dan kasus positif berjumlah sebanyak 93.576 orang. 

Dari grafik Worldometers, ada indikasi tren peningkatan kasus kematian pasien Covid-19 dalam beberapa hari terakhir. 

Kondisi tersebut perlu diwaspadai mengingat banyak orang kemungkinan telah melakukan mudik Lebaran dalam beberapa hari terakhir. 

Situasi Covid-19 di India

update coronascreenshoot update corona

Pemerintah membunyikan alarm atas penyebaran cepat kasus Covid-19 termasuk di pedesaan, saat 4.000 orang meninggal dunia akibat infeksi untuk tiga hari berturut-turut.

Sejauh ini total kasus infeksi di India melampaui 24 juta, dengan penambahan ratusan ribu kasus harian dalam beberapa waktu terakhir.

“Wabah mencapai daerah pedesaan dengan kecepatan tinggi,” ujar Perdana Menteri Narendra Modi seperti dikutip dari Reuters, 15 Mei 2021.

India berada dalam cengkeraman varian virus corona B.1.617 yang sangat mudah menular.

Bahkan, mayat-mayat terdampar di Sungai Gangga karena krematorium kewalahan dan kayu untuk pembakaran tidak mencukupi.

Baca juga: Sejarah Membagikan Uang Saat Lebaran, dari Mana Asalnya?

Jepang Kewalahan

Dikutip dari Guardian (15/5/2021), rumah sakit mulai kewalahan saat kasus Covid melonjak di wilayah Osaka. 

Tempat tidur hampir mencapai kapasitasnya dan diperkirakan 17.000 orang dengan gejala menunggu perawat. 

Dalam beberapa pekan terakhir, lebih dari selusin orang telah meninggal sebelum mereka bisa dirawat di rumah sakit. 

Delapan belas orang dengan Covid-19 telah meninggal di rumah di Osaka, 17 di antaranya sejak 1 Maret, sementara 96 persen tempat tidur perawatan kritis di prefektur sudah penuh.

“Dibandingkan dengan jumlah infeksi, jumlah tempat tidur untuk kasus yang parah sangat terbatas di Jepang ,” kata Yasutoshi Kido, seorang profesor di sekolah pascasarjana Universitas Kota Osaka.

Kido menambahkan bahwa rumah sakit menolak penderita kanker dan penyakit jantung untuk obati pasien Covid-19.

Baca juga: Hari Ini Kebijakan Baru WhatsApp Berlaku, Apa yang Akan Terjadi?

WHO

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan tahun kedua pandemi ditetapkan lebih mematikan daripada yang pertama, dengan India menjadi perhatian yang cukup besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com