Ingenuity melakukan perjalanan ke Mars dengan melekat pada bagian bawah Perseverance yang mendarat di planet itu pada 18 Februari 2021 dalam misi untuk mencari tanda-tanda kehidupan di luar bumi.
Sebaliknya, tujuan Ingenuity adalah untuk mendemonstrasikan kerja teknologinya, dan tidak akan berkontribusi pada tujuan sains Perseverance.
"Kami tidak tahu persis ke mana Ingenuity akan membawa kami, tetapi hasil hari ini menunjukkan langit, setidaknya di Mars mungkin bukan batasnya," kata pelaksana tugas Administrator NASA Steve Jurczyk.
Penerbangan itu menghadapi tantangan besar, karena kondisi lingkungan yang sangat berbeda dari Bumi, yaitu atmosfer dengan kepadatan kurang dari satu persen dan tarikan gravitasi hanya sepertiga.
Kondisi tersebut mengharuskan Ingenuity mencapai sekitar 2.500 putaran per menit, kira-kira lima kali lebih besar dari yang dicapai helikopter di Bumi.
Selain komponen berteknologi tinggi, pesawat ini memiliki banyak komponen smartphone yang diuji di luar angkasa untuk pertama kalinya dalam misi ini.
Tim akan terus menerima dan menganalisis data dalam beberapa hari ke depan, kemudian merumuskan rencana penerbangan kedua paling cepat pada 22 April.
"Kami akan mengambil waktu sejenak untuk merayakan kesuksesan kami dan kemudian mengambil isyarat dari Orville dan Wilbur mengenai apa yang harus dilakukan selanjutnya," kata Aung.
Baca juga: Heboh Munculnya Pelangi di Planet Mars, Ini Penjelasan NASA
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.