Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Awan Berbentuk Gumpalan, Namanya Mammatus

Kompas.com - 03/04/2021, 19:27 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Adapun bentuk awan mammatus dapat bervariasi, bisa lonjong, bulat bahkan bentuknya acak bergantung pada friksi angin atau bisa juga disebut pola turbulensi kecil yang terjadi di bawah awan cumulonimbus.

Baca juga: Viral Foto Awan Unik di Daerah Tawangmangu, Namanya Awan Lentikular

Berasal dari bahasa latin

Penjelasan yang sama juga disampaikan Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Hary T. Djatmiko.

Hary mengungkap, mammatus berasal dari bahasa latin mamma yang diterjemahkan menjadi "puting" atau "payudara".

"Penampakan awan tersebut yang mencolok paling terlihat saat matahari terbenam di langit dan kantong mereka dibingkai oleh sinar matahari," kata Hary saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (3/4/2021).

Menurut dia, awan mammatus biasanya terbentuk di dasar landasan cumulonimbus, terlihat juga terbentuk di tipe awan lain, seperti stratocumulus, altostratus dan altocumulus.

Pembentukan awan mammatus

Hary menjelaskan, awan mammatus biasanya terbentuk berasosiasi dengan awan cumulonimbus yang besar.

Biasanya, turbulensi dalam awan cumulonimbus akan menyebabkan pembentukan awan mammatus.

"Terutama di bagian bawah landasan yang memproyeksikan karena ia dengan cepat turun ke tingkat yang lebih rendah," jelas Hary.

Hal ini membalikkan proses pembentukan awan yang biasa seperti pertumbuhan ke atas, membuat dasar awan tidak rata.

Baca juga: Viral Gambar Awan Mirip Lafal Allah Saat Supermoon, Berikut Penjelasannya... 

Awan mammatus, kata Hary, sering membentuk asosiasi dengan awan Cumulonimbus, yang kemudian membawa petir karena massa udara yang tidak stabil yang sangat besar.

"Awan mammatus umumnya terbentuk di cumulonimbus yang paling tidak stabil, artinya ada kemungkinan hujan es, hujan lebat, dan kilat di sekitarnya," papar Hary.

Bahkan, jika udara cukup dingin selama musim dingin, awan mammatus dapat menghasilkan salju.

Terkadang, awan mammatus dapat terbentuk di jenis awan lain yang tidak menghasilkan hujan, meskipun hal ini jarang terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sosok Dian Andriani Ratna Dewi, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama di TNI AD

Sosok Dian Andriani Ratna Dewi, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama di TNI AD

Tren
Erick Thohir Bertemu KNVB untuk Jalin Kerja Sama, Ini Poin-poin yang Direncanakan

Erick Thohir Bertemu KNVB untuk Jalin Kerja Sama, Ini Poin-poin yang Direncanakan

Tren
Mengenal 'Kidult', Dewasa Muda di Zona Nyaman Masa Kecil

Mengenal "Kidult", Dewasa Muda di Zona Nyaman Masa Kecil

Tren
Revisi UU MK dan Catatan Panjang Pembentukan Undang-Undang 'Kejar Tayang' Era Jokowi

Revisi UU MK dan Catatan Panjang Pembentukan Undang-Undang "Kejar Tayang" Era Jokowi

Tren
Bangsa yang Menua dan Kompleksitas Generasi Muda

Bangsa yang Menua dan Kompleksitas Generasi Muda

Tren
Duet Minions Berakhir Usai Kevin Sanjaya Pensiun, Siapa Penerusnya?

Duet Minions Berakhir Usai Kevin Sanjaya Pensiun, Siapa Penerusnya?

Tren
Google Perkenalkan Produk AI Baru Bernama Project Astra, Apa Itu?

Google Perkenalkan Produk AI Baru Bernama Project Astra, Apa Itu?

Tren
9 Potensi Manfaat Edamame untuk Kesehatan, Termasuk Mengurangi Risiko Diabetes

9 Potensi Manfaat Edamame untuk Kesehatan, Termasuk Mengurangi Risiko Diabetes

Tren
Warganet Keluhkan Harga Tiket Laga Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Mahal, PSSI: Kami Minta Maaf

Warganet Keluhkan Harga Tiket Laga Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Mahal, PSSI: Kami Minta Maaf

Tren
Korban Banjir Bandang Sumbar Capai 67 Orang, 20 Masih Hilang, 3 Belum Teridentifikasi

Korban Banjir Bandang Sumbar Capai 67 Orang, 20 Masih Hilang, 3 Belum Teridentifikasi

Tren
5 Manfaat Minum Teh Earl Grey Setiap Hari, Mengusir Sedih dan Menurunkan Berat Badan

5 Manfaat Minum Teh Earl Grey Setiap Hari, Mengusir Sedih dan Menurunkan Berat Badan

Tren
Ramai Larangan 'Study Tour' Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Ramai Larangan "Study Tour" Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Tren
50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

Tren
Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com