Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Panjang Aprilia Manganang hingga Dipastikan Laki-laki dan Berganti Nama

Kompas.com - 20/03/2021, 12:17 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mantan atlet voli Indonesia Aprilia Santini Manganang akhirnya sah sebagai laki-laki dan telah berganti nama menjadi Aprilio Perkasa Manganang.

Keputusan itu datang setelah Pengadilan Negeri (PN) Tondano mengabulkan permohonan penggantian nama dan jenis kelamin Aprilia di mata hukum.

Baca juga: Apa Itu Hipospadia seperti yang Dialami Eks Pevoli Aprilia Manganang?


Berikut jalan panjang Aprilia hingga sah menjadi laki-laki dan berganti nama:

Berjenis kelamin perempuan

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan, Aprilia menderita kelainan hipospadia kategori serius.

Karena keterbatasan peralatan medis, Aprilia Manganang ditetapkan berjenis kelamin perempuan berdasarkan tampilan fisik.

Menurut KSAD, mengutip Kompas.com, 10 Maret 2021, Aprilia Manganang ketika lahir tidak mendapat perawatan dan pemeriksaan lanjutan meski menderita hipospadia.

Keterbatasan ekonomi keluarga menjadi alasan utama tak ada pemeriksaan lebih lanjut.

Aprilia Manganang pun pada akhirnya tercatat sebagai perempuan di akta kelahiran maupun di kartu tanda penduduk (KTP).

Baca juga: 4 Fakta soal Hipospadia seperti yang Dialami Aprilia Manganang, Apa Saja?

Jadi atlet voli putri

Ketertarikannya di dunia bola voli mulai muncul setelah melihat kakaknya menerima penghasilan dari cabang olahraga itu.

Pada 2011, Aprilia Manganang direkrut tim voli bernama Alko Bandung.

Sejak saat itu, nama Aprilia Manganang terus dikenal publik karena kemampuannya hingga dilirik oleh sejumlah tim voli papan atas tanah air.

Pada 2015, Aprilia Manganang direkrut oleh Jakarta Elektrik PLN dan sukses mempersembahkan juara Proliga di musim pertamanya.

Di level timnas putri Indonesia, Aprilia Manganang juga sukses mempersembahkan medali perak SEA Games 2017 dan dua perunggu SEA Games (2013 dan 2015).

Karena cedera panjang, Aprilia pun memutuskan untuk pensiun dini dari bola voli pada 2020.

Baca juga: TNI AU Buka Rekrutmen Taruna dan Taruni AAU 2021, Cek Syarat dan Cara Daftarnya

Bergabung TNI AD

Pada 2016, anak dari pasangan Akip Zambrut Manganang dan Suryati Bori ini mengabdikan TNI AD melalui program prestasi.

Saat itu, ia masih berstatus sebagai seorang perempuan.

"Itulah kenapa AD saat itu memutuskan merekrut Aprilia dalam program rekrutmen khusus Bintara yang berprestasi dan Aprilia termasuk salah satu yang direkrut jadi Bintara TNI AD," kata Andika.

Sebagai anggota Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad), Aprilia Manganang bertugas di bagian jasmani karena memiliki prestasi di bidang olahraga.

Di tempat ini, ia mengalami pengalaman unik. Sebab, ia terpaksa harus berdandan dan memakai sepatu high heels saat acara resmi.

"Saya disuruh pakai rok, sepatu high heels yang tingginya lima senti, dan jalan harus feminim. Saya pun sebenarnya enggak mau ngaku kalau itu saya," tutur Aprilia seraya tertawa.

Baca juga: Profil dan Perjalanan Karier Aprilia Manganang....

Pemeriksaan medis

Pada 3 Februai 2021, Aprilia menjalani pemeriksaan medis pertama.

Hal ini dilatarbelakangi oleh kejanggalan dalam kondisi fisik Aprilia Manganang yang ditemukan Andika Perkasa dan pejabat TNI lainnya.

Andika Perkasa kemudian memanggil Aprilia Manganang ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lanjutan di RSPAD Gatot Subroto.

Baca juga: Kiprah Aprilia Manganang, Mantan Atlet Voli Putri Beragam Prestasi

Dipastikan laki-laki

Hasil pemeriksaan medis menunjukkan Aprilia Manganang lebih memiliki organ tubuh laki-laki.

Tidak hanya itu, kadar hormon testosteron yang identik dengan laki-laki juga ditemukan lebih tinggi di tubuh Aprilia Manganang.

Dengan hasil tersebut, maka Aprilia Manganang dipastikan berjenis kelamin laki-laki.

Hasil pemeriksaan itu kemudian membuat Andika Perkasa menawarkan Aprilia Manganang naik meja operasi (correction surgery).

"Aprilia Manganang bukan transgender. Bukan juga interseks. Tidak masuk dalam kategori itu semua. Saya tahu definisinya dan tim dokter pun tahu semua definisinya," ujar Andika Perkasa.

"Aprilia Manganang menderita kelainan hipospadia. Jadi, selalu kembalikan ke situ," sambungnya.

Baca juga: Apa Itu Hipospadia seperti yang Dialami Eks Pevoli Aprilia Manganang?

Mengajukan perubahan nama dan jenis kelamin

Dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Tondano secara virtual, Jumat (19/3/2021), salah satu tim kuasa hukum Aprilia Manganang, Kolonel CHK Anggiat Lumban Toruan membacakan berkas permohonan perubahan nama, jenis kelamin, dan data administrasi kepada majelis hakim.

Dalam permohonannya, Anggiat mengajukan perubahan nama Aprilia Santini Manganang menjadi Aprilio Perkasa Manganang.

"Mengganti identitas nama dari nama semula Aprilia Santini Manganang menjadi Aprilio Manganang," kata Anggiat.

Pengadilan pun mengabulkan permohonan tersebut.

"Menetapkan pergantian nama pemohon yang semula bernama Aprilia Santini Manganang berubah menjadi nama Aprilio Perkasa Manganang," ujar Majelis Hakim Nova Loura Sasube.

"Menetapkan pemohon Aprilia Santini Manganang mengubah jenis kelamin dari semula jenis kelamin perempuan menjadi jenis kelamin laki-laki," lanjutnya.

Baca juga: Profil dan Perjalanan Karier Aprilia Manganang....

Sumber: Kompas.com (M Hafidz Imaduddin/Ervan Yudhi Tri Atmoko/Achmad Nasrudin Yahya | Editor: Eris Eka Jaya/Ervan Yudhi Tri Atmoko/Bayu Galih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com