Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/02/2021, 20:58 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia telah memulai tahap pertama program vaksinasi Covid-19 sejak 13 Januari 2021. Pada tahap pertama, vaksin diprioritaskan kepada tenaga kesehatan.

Dalam program vaksinasi yang telah berjalan, Indonesia menggunakan vaksin Covid-19 CoronaVax buatan perusahaan asal China, Sinovac.

Tidak hanya Sinovac, pemerintah juga telah menetapkan beberapa jenis vaksin lain yang akan digunakan untuk program vaksinasi, antara lain: Bio Farma, AstraZeneca-Oxford, Sinopharm, Pfizer-BioNTech, dan Novavax.

Baca juga: Mengenal Vaksin Nusantara, Proses Pembuatan dan Cara Kerjanya

Vaksin buatan dalam negeri

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh LIPI (@lipiindonesia)

Di luar program vaksinasi yang masih berjalan, sejumlah institusi di Indonesia juga tengah mengembangkan vaksin Covid-19 buatan dalam negeri.

Vaksin yang tengah dikembangkan di dalam negeri, antara lain vaksin Nusantara yang diinisiasi mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dan vaksin Merah Putih yang dikembangkan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

Selain kedua vaksin tersebut, ada pula vaksin Covid-19 yang juga tengah dikembangkan oleh Pusat Penelitian Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sejak Juni 2020.

Progres vaksin Covid-19 LIPI

Peneliti Bioteknologi Kesehatan dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Wien Kusharyoto, mengatakan, pihaknya menggandeng sejumlah institusi dalam penelitian pengembangan vaksin tersebut.

Beberapa institusi tersebut antara lain, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman terkait basis vaksin, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait regulasi, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait kehalalan vaksin. 

"Saat ini kami sedang fokus dalam memproduksi protein-protein rekombinan dengan sel CHO (Chinese Hamster Ovary) yang karakterisasi terlebih dahulu sebelum digunakan pada uji preklinis pada mencit di kuartal III/IV tahun ini," kata Wien saat dihubungi Kompas.com, Rabu (24/2/2021).

Wien mengatakan, uji preklinis pada hewan tersebut dimaksudkan untuk menguji immunogenisitas calon vaksin dan uji netralisasi virus atau uji netralisasi dengan pseudovirus.

Baca juga: Uji Klinis Vaksin Nusantara Tahap 1 Dilaporkan Tingkatkan Antibodi

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com