Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Beberapa Wilayah, Ini Catatan untuk Pemerintah

Kompas.com - 22/02/2021, 10:37 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Demikian pula dengan banjir yang selalu terjadi di Jakarta. Menurut dia, salah satunya karena tidak adanya area serapan yang memadai baik di wilayah itu maupun di hulu akibat adanya alih fungsi lahan.

Baca juga: Mungkinkah Jakarta Bebas Banjir?

Hindun menyebutkan, ruang terbuka hijau di Jakarta saat ini kurang dari 15 persen. Idealnya, sebuah kota memiliki RTH seluas 30 persen.

"Di daerah Puncak juga catchment area-nya rendah, ya jelas air akan mengalir ke Jakarta dengan volume yang tidak terbendung dengan kondisi yang ada saat ini," kata dia.

Krisis iklim ini bersifat global dan tidak mengenal batas wilayah negara.

Semua pihak harus terlibat untuk menunjukkan komitmennya secara serius, termasuk Indonesia.

Ia mengatakan, dunia harus mencapai zero carbon pada tahun 2050, dan untuk itu dibutuhkan revolusi dalam sektor industri juga energi.

"Pemerintah Indonesia tidak datang dengan langkah revolusioner untuk memitigasi ini, justru penggundulan hutan terus terjadi, batu bara terus dikeruk dan dibakar, dan di sektor transportasi- penggunaan mobil pribadi didorong dan diberikan insentif pajak," ujar Hindun.

Baca juga: Banjir Landa Jakarta, Apa yang Harus Dilakukan Saat Banjir?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com