JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa hari lalu ramai soal video yang merekam pembongkaran chip KTP elektronik dan menyebut data yang ada di dalamnya bisa untuk melacak keberadaan seseorang.
Hal ini telah dibantah oleh Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil serta pihak kepolisian.
Data apa saja yang ada dalam chip e-KTP? Berita mengenai hal ini menjadi salah satu berita yang banyak dibaca di laman Tren sepanjang Sabtu (13/2/2021) hingga Minggu (14/2/2021) pagi.
Berita lainnya yang banyak dibaca tentang modus salah isi pulsa untuk membajak akun WhatsApp seseorang.
Selengkapnya, simak beberapa berita populer Tren berikut ini!
Data itu misalnya foto, sidik jari, dan data identitas e-KTP. Ia mengimbau agar tak membongkar chip pada KTP elektronik.
Simak selengkapnya pada berita ini:
Ramai Video Pembongkaran Chip KTP Elektronik, Apa Saja Data di Dalamnya?
[HOAKS] KTP Elektronik Berisi Chip yang Digunakan Polisi untuk Lacak Lokasi
Jangan Bongkar Chip KTP Elektronik Anda, Ini yang Perlu Diketahui
Salah satu modus yang sedang marak adalah salah input voucher pulsa/game ke nomor pengguna, dan dilanjutkan dengan permintaan untuk mengirim kode One Time Password (OTP).
Jangan pernah memberikan kode OTP yang masuk ke pesan singkat Anda kepada siapa pun.
Baca selengkapnya di sini:
Waspada, Modus Pembajakan Akun WhatsApp Berkedok Salah Isi Pulsa
Bukan hanya waktu, merujuk informasi yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) melalui Twitter, kedua gempa terjadi di titik yang juga berdekatan.
Gempa ini disebut sebagai gempa kembar atau doublet earthquake. Baca penjelasan BMKG dalam berita ini:
Gempa Kembar di Lampung Selatan, BMKG Minta Masyarakat Tetap Waspada
"Hari Raya Imlek, seperti yang diketahui, memang selalu jatuh pada bulan Januari-Februari," demikian pernyataan Lapan, dikutip dari unggahan Instagram @lapan_ri, Sabtu (13/2/2021).
Lapan juga menjelaskan soal intensitas hujan pada bulan-bulan yang bertepatan dengan perayaan Imlek.
Ikuti penjelasan lengkap Lapan pada berita berikut ini:
Kenapa Hujan Selalu Turun Saat Imlek? Ini Penjelasan Ilmiah dari Lapan
Pernahkah Anda berpikir bahwa perjalanan pulang lebih cepat daripada saat pergi, meski jarak dan waktu perjalanan sama?
Biasanya hal ini dirasakan ketika menempuh perjalanan ke tempat baru.
Para ilmuwan telah menyelidiki fenomena yang disebut 'efek perjalanan kembali' ini. Bagaimana hasil studinya? Simak di sini:
Mengapa Perjalanan Pulang Terasa Lebih Cepat daripada Saat Pergi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.