Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Meramal Tahun Kerbau Emas

Kompas.com - 13/02/2021, 14:44 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MENURUT para astrolog China tahun 2021 adalah tahun kerbau bukan kerbau sembarangan tetapi kerbau logam. Bahkan logam bukan logam sembarangan tetapi logam emas. Mumpung meramal belum dilaporkan ke polisi maka saya bersemangat meramal Tahun Kerbau Emas.

Kerbau

Berdasar pengamatan ethologis terhadap perilaku satwa dapat disimpulkan bahwa kerbau adalah satwa yang bekerja keras terutama untuk meluku sawah dan menarik gerobak.

Kerbau relatif jarang digunakan untuk menarik pedati sebab relatif lebih lamban ketimbang kuda. Lomba tradisional karapan di Madura juga tidak menggunakan kerbau tetapi sapi.

Sementara susu sapi lebih popular ketimbang susu kerbau. Namun punggung kerbau lebih disukai untuk diduduki manusia sambil meniup seruling bambu.

Entah kenapa para peniup seruling bambu tidak memilih sapi atau kuda untuk ditunggangi pada saat pergelaran konser seruling bambu.

Alat musik tiup yang lebih lazim digunakan sambil menunggang kuda adalah terompet terutama oleh serdadu kavaleri seperti kerap ditampilkan pada film Hollywood sebagai adegan perang melawan suku pribumi Amerika Serikat yang (keliru) disebut Indian.

Lazimnya pada kaum non pribumi yang datang dari Eropa terancam kalah maka terdengar suara terompet sebagai pertanda laskar kavaleri berkulit putih segera tiba untuk menumpas kaum pribumi Amerika.

Di Vietnam kerbau dianggap pahlawan nasional sebab berjasa membantu Vietkong mengalahkan Amerika.

Emas

Emas bukan logam biasa tetapi logam mulia bersifat lunak maka mudah ditempa. Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals) seperti kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral non logam juga berasosiasi dengan endapan sulfida yang telah teroksidasi.

Mineral pembawa emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan selenium. Emas terbentuk dari proses magmatisme sementara beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatismekontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan.

Emas digunakan sebagai standar keuangan di banyak negara dan juga digunakan sebagai perhiasan, dan komponen elektronik.

Penggunaan emas dalam bidang moneter dan keuangan berdasarkan nilai moneter absolut dari emas itu sendiri terhadap berbagai mata uang di seluruh dunia, meskipun secara resmi di bursa komoditas dunia, harga emas dicantumkan dalam mata uang dolar Amerika.

Bentuk penggunaan emas dalam bidang moneter lazimnya berupa bulion atau batangan emas dalam berbagai satuan berat gram sampai kilogram.

Emas juga digunakan sebagai gigi palsu. Para penjaga kamp konsentrasi kaum Yahudi pada masa Perang Dunia II sibuk mengumpulkan gigi palsu dari jenasah yang mati kelaparan atau terjangkit typhus, kolera dan disentri mau pun yang binasa di kamar gas.

Tafsir

Berdasar data fakta kerbau dan emas layak diramalkan bahwa tahun 2021 merupakan tahun hok-gie potensial mendatangkan rezeki seperti emas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Tren
Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Tren
Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Tren
Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com