Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tezuka Osamu, Pencetus Serial Anime TV, Pencipta Astro Boy

Kompas.com - 07/02/2021, 08:30 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Pecinta serial anime Jepang perlu berterima kasih pada Tezuka Osamu. Dia adalah pencetus serial anime TV pertama di Jepang.

Kiprah anime Jepang masih eksis sampai hari ini. Serial anime terbaru yang digandrungi saat ini, seperti One Peace, Attack of Titan, Haikyuu, Sword Art Online, The God of Highschool, Re:Zero, dan lainnya.

Meski penikmat anime tidak lagi mengandalkan siaran TV untuk menikmati serial kesukaannya, tetapi tonggak perkembangan anime Jepang tak lepas dari penayangan serial anime di TV.

Baca juga: Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Serial anime pertama yang disiarkan di TV ialah Tetsuwan Atomu atau lebih dikenal dengan Astro Boy. Serial garapan Tezuka Osamu ini disiarkan pada 1 Januari 1963.

Baca juga: 5 Rekomendasi Film Anime yang Bisa Ditonton Akhir Pekan Ini di Viu

Lantas, bagaimana kiprah Osamu dalam industri anime Jepang?

Perjalanan hidup

Tezuka Osamu lahir pada 3 November 1928, di Toyonaka-cho, Toyono-gun, Prefektur Osaka. Ia adalah anak pertama dari pasangan Tezuka Yutaka dan Fumiko.

Dilansir dari Tezukaosamu.net, ketertarikannya pada dunia dua dimensi muncul sejak usia 9 tahun. Saat kelas 3 SD, ia belajar komposisi gambar dari gurunya, Inui Hideo.

Ia menggambar komik pertamanya "Pin Pin Sei-chan", dengan karakter utamanya seorang anak laki-laki dengan rambut cepak.

Osamu gemar membaca komuk Norakuro dan Perpustakaan Manga Nakamura karya komikus Tagawa Hosui.

Ia bahkan meminta pada orang tuanya untuk berlangganan koran, agar dapat membaca serial komik Tagawa.

Setelah lulus dari sekolah dasar, Osamu masuk Sekolah Menengah Kitano dan bergabung dengan klub seni, klub geografi, dan sejarah.

Baca juga: Sinopsis Film Anime Hello World, Upaya Memperbaiki Masa Lalu

Semasa sekolah menengah, seorang guru yang pernah ikut latihan militer, selalu curiga tiap Osamu menggambar komik. Untungnya, seorang guru seni bernama Okajima Yoshiro, sering membela Osamu.

Tekanan dari guru tersebut ia tidak mengusik kecintaannya pada dunia manga. Bahkan saat di sekolah menengah Osamu sempat menggambar komik berjudul "Kisah Detektif Mamar".

Ia hobi mengumpulkan dan menggambar komik serangga, termasuk menggambar metamorfosisnya dan jenis-jenisnya.

Setelah lulus, ia bergabung dengan Pusat Pelatihan Kesehatan Ichiriyama di Nigawa. Sayangnya, Osamu terkena dermatofitosis di lengannya sehingga harus keluar.

Ia sempat bekerja di pabrik Asbes Osaka yang terletak di sepanjang sungai Yodo. Sampai akhirnya masuk di Universitas Osaka, jurusan medis.

Sambil menempuh kuliah, ia tetap menekuni dunia komik. Ia menggambar sebuah komik dengan sentuhan naratif realistik berjudul The Old Man's Treasure Island, yang kemudian dikenal sebagai West Rush.

Osamu lulus pada 1951. Masa mudanya ia habiskan dengan menggambar dan menggambar.

Baca juga: BASE Entertainment Rilis First Look Serial Anime Pertama Trese

Sejarah anime

Doraemon: Nobita Drifts in the UniverseAlchetron Doraemon: Nobita Drifts in the Universe

Dilansir dari Japanjunky.com, animasi Jepang diperkirakan pertama kali dibuat pada 1906. Namun ada masalah pada klaim dan legitimasinya. Anime pendek pertama tersebut berjudul Katsud? Shashin.

Karya ini dibuat dengan menggunakan 50 frame berbeda, yang masing-masing distensilkan ke selembar seluloid.

Kemudian pada 1917 muncul anime bisu berdurasi 5 menit karya Oten Shimokawa berjudul Imokawa Mukuzo Genkanban no Maki.

Menurut jurnal Penyebaran Pop Culture Jepang oleh Anime Festival Asia (AFA) di Indonesia tahun 2012-2016, Jepang serius mengembangkan industri anime pasca Perang Dunia II.

Dua karya penanda kebangkitan industri anime Jepang, yaitu Momotaro no Umiwashi (1943) beserta sekuelnya, Momotaro: Umi no Shinpei (1945) yang hadir sebagai film anime propaganda berdasarkan hasil adaptasi cerita legenda terkenal Jepang.

Setelahnya, karya-karya anime Jepang yang muncul disebarluaskan melalui kaset film dan DVD.

Baca juga: Anime Kimi No Nawa Akan Diadaptasi ke Film Live Action Hollywood

Kelahiran Astro Boy

Osamu memulai debut sebagai seniman manga pada 1 Januari 1946, dengan menerbitkan Diary of Ma-chan. Komik strip ini diterbitkan di koran anak-anak Sekolah Mainichi.

Setahun setelahnya, Osamu menerbitkan komik panjang berjudul New Treasure Island. Penjualannya mencapai 400.000 eksemplar.

Ia semakin sukses di dunia seni rupa dan menghasilkan pendapatan tahunan mencapai 2,17 juta yen.

Sebelumnya, Osamu sempat menjadi karyawan kontrak di Toei Animation, di mana dia menulis draf skenario dan menyutradarai anime pertamanya Alakazan The Great (1858).

Perkembangan teknologi membawa komik karya Osamu berjudul Mighty Atom (1952) dianimasikan dan disiarkan dalam peresmian Fuji Network System (FNS).

Anime yang diproduksi oleh Matsuzaki Production, ini mengudara hingga 28 Mei 1960. Mighty Atom inilah yang jadi awal penciptaan Astro Boy.

Baca juga: Seru, Astro Boy Sampai Shinkansen Jadi Pengantar Sushi

Osamu mengambil alih produksi dan menyutradarai anime Astro Boy. Pada 1963, Astro Boy menjadi serial animasi TV pertama yang diproduksi di Jepang dan disiarkan oleh FNS dengan durasi 24 menit, berkualitas monokrom.

Serial ini ditayangkan sampai 193 episode, sampai pada 31 Desember 1966. Penyiaran di TV membuat anime menjadi hiburan yang dapat dijangkau oleh semua kalangan.

Rating serial ini tinggi dan populer di kalangan anak-anak. Kisah robot bocah dengan kekuatan 100.000 tenaga kuda ini, merupakan perwujudan futuristik pahlawan super, yang dapat mengalahkan penjahat menggunakan tujuh kekuatannya.

Akhir hidup

Serial anime TV pertama besutan Osamu meraih penghargaan khusus pada Konferensi Reporter Televisi ke-2 pada tahun 1964, penghargaan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan pada 1965, dan penghargaan Fourth Broadcasting Critics Round-table Galaxy.

Baca juga: 7 Rekomendasi Film Anime Live Action yang Wajib Ditonton

Semasa hidupnya, Osamu terus berkiprah di dunia seni rupa, komik, anime, dan media. Osamu sempat beberapa kali masuk rumah sakit dan menjalani operasi. Ia divonis menderita kanker perut.

Pada 9 Februari 1989, Tezuka Osamu meninggal di 60 tahun karena penyakitnya.

Anime Jepang di Indonesia

Dragon Ball Zpinterest Dragon Ball Z

Dilansir dari jurnal Efektifitas Diplomasi Budaya Dalam Penyebaran Anime Dan Manga Sebagai Nation Branding Jepang, anime mulai masuk ke Indonesia sekitar tahun 1980-an.

Anime Jepang yang pertama kali dinikmati warga Indonesia berjudul Wanpaku Omukashi Kumu Kumu, yang disiarkan melalui tayangan di TVRI.

Siaran serial anime semakin populer pada 2000-an. Hampir semua stasiun televisi memutar sedikitnya 5 anime dalam satu harinya dengan masing-masing berdurasi 30 menit.

Stasiun televisi tersebut seperti SCTV, Indosiar, Lativi (sekarang menjadi TV One), Rcti, TV7 (sekarang Trans 7), ANTV, Global TV, dan Trans TV.

Baca juga: Jam Tangan Edisi Terbatas G-Shock Dragon Ball Z Resmi Dipasarkan

Adapun serial yang mewarnai perkembangan anime Jepang di Indonesia, misalnya Doraemon, Inuyasha, Dragon Ball, Detektif Conan, Sailor Moon, Kapten Tsubasa, dan sebagainya.

Kini pecinta anime Jepang dapat menikmati anime melalui berbagai platform digital.

Akan tetapi, perkembangan ini tidak pernah tercapai tanpa peran Tetzuka Osamu yang mendedikasikan hidupnya untuk komik dan animasi Jepang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Tren
Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Tren
Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Tren
Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Tren
Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Tren
Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Tren
Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Tren
Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Tren
Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Tren
Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Tren
Mengenal Jampidsus, Unsur 'Pemberantas Korupsi' Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Mengenal Jampidsus, Unsur "Pemberantas Korupsi" Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Tren
Starlink dan Literasi Geospasial

Starlink dan Literasi Geospasial

Tren
Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Tren
5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

Tren
Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com