Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Selamatkan Dokter Richard" Trending di Twitter, Ini Kronologi Kasus Dokter Richard dengan Kartika Putri

Kompas.com - 06/02/2021, 13:20 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Polemik antara dokter Richard Lee dengan artis Kartika Putri mengenai produk kosmetik berbahaya, menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet di media sosial Twitter.

Terbaru, dokter Richard Lee memenuhi panggilan Polda Metro Jaya atas laporan dugaan pencemaran nama baik yang dilayangkan oleh pengacara Kartika Putri, Kamis (4/2/2021).

Warganet yang mendukung Richard kemudian menuangkan opininya di Twitter.

Hingga Sabtu (6/2/2021) pukul 12.52 WIB kata kunci "Selamatkan Dokter Richard" duduk di posisi delapan pada trending topic Twitter Indonesia dengan 5.805 twit.

Baca juga: Dilaporkan Kartika Putri, Richard Lee Penuhi Panggilan Polisi dan Terpikir Berhenti Ulas Produk Kecantikan

Berikut beberapa twit warganet yang menyuarakan dukungannya terhadap Richard:

""Selamatkan Dokter Richard" edukasi beliau dalem menjeleskan tentang skincare bagus banget berani ambil resiko untuk mengatakan hal yang benar. sebagai cewe yang suka banget skincare aku dukung pak dokter," tulis akun @viraalifiyahh1.

"Sbgai seorg Apoteker, sya mendukung apa yg dr.Richard utarakan ttg krim abal2. Banyak skali kosmetika yg beredar di masyarakat saat ini yg sngat brbahaya.
Selamatkan Dokter Richard," tulis akun @Lazwardy1.

Bermula dari ulasan produk

Seperti diberitakan Kompas.com, 17 Januari 2021, perseteruan antara Richard Lee dengan Kartika Putri bermula dari video ulasan salah satu produk krim kecantikan wajah yang diunggah oleh Richard di kanal YouTube miliknya.

Baca juga: Gara-gara Laporan Polisi, Richard Lee Sempat Berniat Berhenti Review Produk Kecantikan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Tren
Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Tren
Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Tren
Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com