Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta soal Suara Dentuman Misterius di Bali

Kompas.com - 25/01/2021, 08:06 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

"Kegiatan blasting bahan peledak (handak) di proyek Bendungan Tamblang, hari ini nihil ada blasting dan Handak dalam keadaan aman," ujar dia.

Baca juga: Polisi: Sebelum Dentuman Misterius di Bali, Warga Lihat Benda Bersinar di Langit

4. BMKG rekam sinyal 20 detik

Pusat Gempa Regional (PGR) BMKG Wilayah III Denpasar mencatat adanya anomali sinyal di wilayah Buleleleng, Bali, pada Minggu (24/1/2021) pukul 10.27 Wita.

Observer PGR BMKG Wilayah III Denpasar, Indira, mengatakan, sinyal yang terdeteksi tercatat memiliki durasi selama 20 detik.

Jika dkonversi pada besaran getaran gempa yakni Magnitudo, itu setara dengan M 1,1.

"Durasinya 20 detik, kalau besarannya kami cek kira-kira skala 1,1 magnitudo," kata Indira.

5. Dipastikan bukan gempa

Meski ada sinyal yang tercatat oleh BMKG dan disebut memiliki kekuatan setara dengan M 1,1, IIndira memastikan data tersebut bukan mengarah pada sebuah sinyal seismik gempa bumi.

Ia berani memastikan hal itu karena sinyal selama 20 detik itu hanya tercatat di sensor milik BMKG yang ada di Singaraja, tidak di sensor lain.

Misalnya, sensor BMKG terdekat ada di Kintamani dan Seririt yang tidak mendeteksi sinyal yang sama.

"Memang ada anomali sinyal. Namun sinyal ini bukan seismik gempa bumi, karena tak tercatat oleh beberapa sensor di sekitarnya, hanya sensor Singaraja saja," kata dia.

Baca juga: Misteri Sinyal 20 Detik yang Terekam Sensor BMKG Saat Dentuman di Bali 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com