Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Siswi Meninggal Dunia Beberapa Jam Usai Divaksin Covid-19

Kompas.com - 24/01/2021, 14:00 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

Meski demikian, kata Sri, semua laporan medis sudah dikirim ke Bandung untuk kemudian diteliti lebih lanjut.

Terlebih lagi, Sri mengaku mendapat informasi bahwa Tearysa sebelumnya memakan seblak.

"Vaksin dan seblak tidak ada hubungannya. Kalau seblak ada hubungannya dengan diare. Kalau vaksin yang diberikan tetes itu ada efek samping berak-berak. Jadi karena vaksin diberikan dengan cara suntik maka enggak ada efek samping," ungkapnya.

Sementara itu, Kapolres Karawang AKBP Hendy Febrianto Kurniawan mengatakan, pihaknya melalui Polsek Lemahabang sudah menawarkan otopsi kepada keluarga Tearysa.

Namun, pihak keluarga menolak jasad Tearysa diotopsi.

"Untuk mengetahui penyebab kematian, seharusnya keluarga setuju diotopsi.Tetapi, pihak keluarga menolak dan menerima kematian Tearysa," kata Hendy.

Baca juga: [HOAKS] Informasi yang Menyebut Presiden Joko Widodo Disuntik Vaksin Buatan Eropa

Baca juga: [HOAKS] Video Puluhan Warga Disebut Bergelimpangan akibat Vaksin Sinovac

Selain itu, kematian siswi SD tersebut juga bukan disebabkan karena vaksin virus corona Covid-19. Sebab peristiwa meninggalnya siswi SD tersebut terjadi pada awal 2018. 

Sementara virus corona Covid-19 baru terdeteksi di Indonesia pada awal Maret 2020. 

Diberitakan Kompas.com, 2 Maret 2020, kasus pertama dan kedua Covid-19 di Indonesia baru terkonfirmasi pada 2 Maret 2020.

Ketika itu, Presiden Joko Widodo sendiri yang mengumumkan adanya dua orang Indonesia yang positif terinfeksi Covid-19.

"Orang jepang ke Indonesia bertemu siapa, ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin (2/3/2020).

Tangkapan layar laman Kompas.com mengenai pemberitaan dua orang Indonesia positif Covid-19.Kompas.com Tangkapan layar laman Kompas.com mengenai pemberitaan dua orang Indonesia positif Covid-19.

Baca juga: [HOAKS] Vaksin mRNA untuk Covid-19 Disebutkan Dapat Mengubah DNA Manusia

Kesimpulan

Dari penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang menyebut seorang siswi meninggal dunia setelah divaksin Covid-19 adalah tidak benar.

Faktanya, video tersebut adalah kejadian siswi yang meninggal usai diberikan vaksin difteri pada 2018 lalu.

Namun, kematian siswi SD tersebut tidak diketahui secara pasti lantaran orangtua menolak dilakukan otopsi.

Baca juga: [HOAKS] Vaksin yang Dipakai Jokowi Disebut Tidak Asli karena Harus Menggunakan Alat Suntik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com