Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Vaksin Dapat Melawan Varian Baru Corona? Ini Penjelasan WHO

Kompas.com - 20/01/2021, 18:42 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktur Vaksin Imunisasi dan Biologi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Kate O'Brien, memaparkan mengenai dampak varian baru virus corona terhadap vaksinasi.

Hal itu disampaikannya pada Rabu (20/1/2021), melalui akun Twitter @WHO.

https://twitter.com/WHO/status/1351587623920410624

"Kami telah mendengar mengenai beberapa varian yang bermunculan di seluruh dunia. Ada kekhawatiran tentang penularan dan evaluasi tentang apakah vaksin yang sudah ada akan berdampak pada vaksinasi yang sedang berlangsung," kata Kate.

Baca juga: Update Covid-19 di Dunia 19 Januari: 95 Juta Kasus | WHO: Dunia di Ambang Bencana Moral

Ditemukan di sejumlah negara

Varian virus corona SARS-CoV-2 ditemukan di beberapa negara. Seperti di Inggris, muncul varian yang dikenal dengan B117. Varian ini juga terdeteksi di 10 negara bagian AS.

Sementara di Ohio, Amerika Serikat, muncul varian yang dinamakan "Strain Columbus", dengan tiga mutasi genetik yang belum pernah terlihat sama sekali pada SARS-CoV-2.

Adapun di Brasil dan Jepang, muncul varian baru yang dikenal dengan nama E484K. Virus ini awalnya terdeteksi di Afrika Selatan.

Sejauh ini program vaksinasi sudah dijalankan oleh beberapa negara. Maka muncul kekhawatiran bagaimana dampak kemunculan varian baru tersebut terhadap vaksin.

Bagaimana pengaruhnya?

Baca juga: 3 Pertanyaan Penting Terkait Vaksin Covid-19, Ini Penjelasan Ahli

Bagian normal dari virus

Munculnya varian baru pada suatu virus, menurut Kate adalah hal yang normal.

"Saya pikir semua orang tahu bahwa virus berubah setiap saat. Pertanyaan sebenarnya bukan apakah virus berubah, ini adalah bagian normal dari virus," terangnya.

Ia menjelaskan bahwa yang menjadi fokus adalah apakah varian baru mempengaruhi penyakit yang ditimbulkan oleh Covid-19, pengobatan, atau vaksinasi.

"Ini adalah pertanyaan apakah virus berubah dengan cara tertentu, yang mempengaruhi penyakit itu sendiri, atau mempengaruhi pengobatan, atau dalam hal ini akan mempengaruhi vaksin," tambahnya.

Baca juga: Pastikan Tak Ada Cip dalam Vaksin Covid-19, Erick Thohir: Itu Barcode

Tidak berdampak pada vaksinasi

Sampai saat ini WHO menegaskan bahwa varian baru muncul tidak akan berpengaruh pada vaksinasi.

"Perubahan semacam itu yang terlihat pada varian ini tampaknya tidak akan mengubah dampak vaksin," kata Kate.

Menurut Kate, vaksinasi dapat terus dijalankan. Kendati demikian, dia mengingatkan bahwa bila sewaktu-waktu ada perubahan reaksi vaksin terhadap virus baru, tentu WHO akan meneliti lebih lanjut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

Tren
Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai 'Juara'

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai "Juara"

Tren
NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com