Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Temuan Sementara Diduga Terkait dengan Sriwijaya Air SJ 182

Kompas.com - 10/01/2021, 20:15 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Proses pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute penerbangan Jakarta-Pontianak yang jatuh pada Sabtu (9/1/2021) di Kepulauan Seribu masih terus dilakukan.

Sejumlah tim dari Basarnas, TNI, dan Polri turut serta dalam proses pencarian di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.

Dalam 24 jam terakhir, tim gabungan berhasil menemukan 7 benda diduga terkait dengan Sriwijaya Air.

Baca juga: Sriwijaya Air SJ 182 Berusia 26 Tahun, Apakah Usia Berpengaruh terhadap Kecelakaan Pesawat?

Berikut daftarnya:

1. Kabel

Pada Sabtu sore, petugas dan warga menemukan kabel serta serpihan diduga milik pesawat Sriwijaya Air.

"Warga menemukan bagian kabel, saat ini sudah dievakuasi," kata Wakil Ketua Dewan Kabupaten Seribu Jefri, dilansir dari Antara, Sabtu (9/1/2021).

Menurutnya, petugas gabungan dibantu sejumlah warga telah menyisir keberadaan pesawat Sriwijaya Air.

Baca juga: Sriwijaya Air Jatuh di Kepulauan Seribu, Berikut Negara yang Kirim Ucapan Belasungkawa...

2. Pecahan ban

Tim Kopaska TNI AL pada Minggu (10/1/2021) menemukan sejumlah barang, di antaranya adalah pecahan ban pesawat.

Penemuan bagian pesawat ini dikonfirmasi oleh Komandan KRI Teluk Gilimanuk, Letkol Laut Fakhrul.

"Ini ada temuan, akan dibawa ke KRI Kurai," kata Fakhrul, dikutip dari Kompas.com, Minggu.

Baca juga: Sriwijaya Air Hilang Kontak, Ini Deretan Kecelakaan Pesawat di Indonesia dalam Satu Tahun Terakhir

3. Serpihan pesawat

Petugas Basarnas memeriksa benda-benda diduga serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang hilang kontak di perairan Pulau Seribu, di Dermaga JICT, Jakarta, Minggu (10/1/2021). Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang pada Sabtu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY Petugas Basarnas memeriksa benda-benda diduga serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang hilang kontak di perairan Pulau Seribu, di Dermaga JICT, Jakarta, Minggu (10/1/2021). Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang pada Sabtu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Tim Kopaska TNI AL juga menemukan serpihan badan pesawat, seperti badan pesawat berwarna biru merah, moncong pesawat, dan lainnya.

Sementara itu, Tim SAR pada Minggu (10/1/2021) pagi juga menemukan bagian pesawat dengan dimensi 1-2 meter sekitar 1,6 mil dari Pulau Lancang.

"hasil penyelaman anggota Basarnas Special Group, sekitar jam 10.00 WIB tadi, yang ditemukan berupa seprihan-serpihan dengan diameter hampir dua meter," kata Komandan Kompi Basarnas Special Group (BSG) Charles Batlajery, dikutip dari Antara, Minggu.

Baca juga: Pesawat Sriwijaya Air Hilang Kontak, Tagar SJ182 Trending di Twitter

4. Baju anak

Tim KRI Kurau pada Minggu menemukan serpihan pesawat dan properti diduga milik penumpang Sriwijaya Air di antara Pulau Lancang dan Laki.

Barang bukti berupa serpihan dan pakaian anak-anak tersebut telah diserahkan oleh Komandan KRI Kurau, Mayor Nurochim kepada Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI Marsekal Rasman selaku SAR Mission Coordinator (SMC).

"SMC selanjutnya menyerahkan barang bukti tersebut kepada tim DVI untuk diselidiki lebih lanjut," tulis keterangan rilis tim SAR.

Baca juga: Mengenal Pulau Laki, Tempat Latihan Tempur TNI AL yang Diduga Jadi Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air

5. Minyak

TNI AU menemukan dugaan tumpahan minyak pesawat Sriwijaya Air di selatan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Dugaan tumpahan minyak ini berasal dari adanya perubahan warna air pada permukaan laut.

"Kami bisa melihat adanya anomali perubahan atau kontras warna permukaan laut. Saya berasumsi bahwa itu adalah tumpahan minyak," ujar Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara (Asops KSAU) Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi usai memantau lewat udara sebagaimana dikutip dari Antara.

Dengan perubahan permukaan laut itu, Henri meyakini jika itu merupakan tumpahan minyak dari pesawat Sriwijaya Air.

Baca juga: Pria di AS Naik ke Atas Sayap Pesawat yang Akan Terbang, Bagaimana Ceritanya?

6. Mesin dan hidrolik

Tim SAR Gabungan dari Detasemen Jalamangkara (Denjaka) TNI AL menemukan serpihan bodi, serpihan mesin, dan hidrolik kabin penumpang pesawat di antara Pulau Lancang dan Laki.

Informasi yang dihimpun dari anggota Denjaka TNI AL, salah satu serpihan pesawat yang ditemukan berupa plat besi berukuran panjang kurang lebih 3 meter.

Tim penyelam Denjaka menemukan serpihan pesawat di kedalaman 16 meter.

Penemuan ini disaksikan langsung oleh oleh Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono, MTr (Han), Asisten Operasi Dankormar Kolonel Marinir Ahmad Fajar, Asisten Operasi Danpasmar 1 Kolonel Danuri dan Koorsmin Dankormar Letkol Marinir Bambang.

Baca juga: TNI AD Buka Rekrutmen Tamtama, Bintara, dan Taruna Akmil 2021, Simak Persyaratan hingga Cara Daftarnya...

7. Bagian tubuh

Sejumlah potongan tubuh diduga penumpang pesawat Sriwijaya Air ditemukan oleh tim penyelam pada Minggu sekitar pukul 09.45 WIB.

"Potongan tubuh korban itu di balik bagian badan pesawat. Puing badan pesawat ada di bawah laut," ujar salah satu penyelam Kopaska TNI AL di tengah perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu.

Penyelam dari Kopaska TNI AL mengatakan, evakuasi potongan tubuh cukup sulit. Potongan tubuh dievakuasi karena menempel di bagian badan pesawat.

(Sumber: Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya, Achmad Nasrudin Yahya, Wahyu Adityo Prodjo | Editor: Irfan Maullana, Bayu Galih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Tren
Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Tren
Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

Tren
8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

Tren
Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Tren
Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Tren
Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Tren
5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

Tren
Detik-detik Panggung Kampanye Capres di Meksiko Dihantam Angin, Korban Capai 9 Orang

Detik-detik Panggung Kampanye Capres di Meksiko Dihantam Angin, Korban Capai 9 Orang

Tren
Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2024, Ada 3 Tanggal Merah

Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2024, Ada 3 Tanggal Merah

Tren
146 Negara yang Mengakui Palestina sebagai Negara

146 Negara yang Mengakui Palestina sebagai Negara

Tren
Kasus Kanker Penis Naik di Dunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Kasus Kanker Penis Naik di Dunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com