Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Sekian Jenis Tes Covid-19, Mana yang Paling Akurat?

Kompas.com - 19/12/2020, 12:33 WIB
Tita Meydhalifah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus penyebaran virus corona di Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Meskipun pandemi sudah berjalan lebih dari 9 bulan, pemerintah pun belum ada tanda-tanda mampu mengendalikan penularannya.

Data pemerintah pada Jumat (18/12/2020) pukul 12.00 WIB memperlihatkan ada penambahan 6.689 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Kini total kasus virus corona di Indonesia mencapai 650.197, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Masyarakat pun dihadapkan pada beberapa pilihan tes untuk mengetahui hasil dari terkena tidaknya atau positif Covid-19.

Baca juga: Kasus Terus Menanjak, Ini 11 Gejala Infeksi Covid-19 yang Harus Diwaspadai

Lantas, tes jenis apakah yang memiliki tingkat akurasi yang paling tinggi?

Dilansir dari Harvard Health Publishing (10/12/2020), tingkat akurasi dari tes yang menunjukkan hasil positif Covid-19 tidak hanya ditentukan oleh jenis tes yang diambil seseorang, tetapi juga durasi atau lama infeksi orang tersebut terpapar virus corona.

Terdapat istilah false-negative (hasil negatif palsu), yakni kondisi seseorang yang memiliki hasil positif, tetapi hasil yang ditunjukkan pada tes adalah negatif.

False-negative dapat terjadi sebanyak 20 persen, hasil tersebut dapat terjadi karena cara pengujian, kontaminasi pada laboratorium, waktu terkena paparan, dan alat uji atau tes. 

Baca juga: Ramai Topik soal Rapid Antigen, Apakah Sama dengan Swab Antigen?

Mengutip Khou (1/12/2020), terdapat dua jenis tes, pertama untuk mengetahui infeksi yang dimiliki seseorang.

Keduauntuk mengetahui riwayat seseorang yang pernah terpapar virus. 

Berikut berbagai jenis tes Covi-19 yang sering dipergunakan:

1. Tes antibodi (serologi)

Ilustrasi tes antibodi positif Covid-19, antibodi Covid-19 Ilustrasi tes antibodi positif Covid-19, antibodi Covid-19

Jenis tes ini dapat mengetahui bahwa sebelumnya seseorang pernah terinfeksi atau terpapar Covid-19.

Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel darah untuk mengidentifikasi antibodi yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh yang merespons terhadap keberadaan infeksi.

Tes antibodi tidak dapat memberikan hasil bahwa saat ini seseorang tengah mengalami Covid-19, namun cukup akurat untuk mengetahui bahwa seseorang pernah terinfeksi virus.

Baca juga: Ramai soal Rapid Test Antigen, Bagaimana Syarat Naik Kereta Api pada Desember 2020?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com