Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar sepekan lalu, beredar video dengan narasi mengklaim Gunung Semeru kembali erupsi pada Minggu, 6 Desember 2020.
Pada video yang beredar itu terlihat kepulan asap tebal yang berjarak dekat dari kediaman warga. Video ini merekam kepanikan warga sekitar yang sedang berusaha menjauh dari kepulan asap tersebut.
Setelah dilakukan penelusuran, ada yang tidak tepat pada narasi yang menyertai video tersebut.
Peristiwa yang terekam bukan erupsi Gunung Merapi pada 6 Desember 2020, melainkan terjadi kepulan asap tebal yang terjadi akibat pertemuan antara lahar dingin dengan endapan abu lava yang masih panas di area kaki Gunung Semeru, Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.
Akun Instagram @infia_fact pada 7 Desember 2020 mengunggah video yang diklaim merupakan erupsi Gunung Semeru.
Video tersebut merekam situasi dan kondisi kepanikan warga akibat erupsi Gunung Semeru. Sebagian warga berlarian dan membawa sepeda motor, berusaha untuk menjauh dari kepulan asap.
Terlihat pula petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim yang sedang mengimbau warga agar segera menjauh dari kepulan asap tersebut.
“Ayo Bu, ayo Bu! Air naik, air naik! Cepat, cepat, cepat!” Demikian teriakan yang dilontarkan salah satu warga dalam video tersebut.
Video berdurasi 25 detik ini diunggah dengan keterangan “Gunung Semeru hari ini kembali erupsi.”
Hingga kini, unggahan tersebut telah dilihat sebanyak 453.108 kali dan menuai komentar sebanyak 578 komen.
Narasi video mengenai Gunung Semeru yang kembali erupsi itu tidak benar.
Melalui penelusuran, ditemukan video yang diunggah @infia_fact itu merupakan video unggah ulang dari salah satu akun Twitter Langit Awera. Setelah ditelusuri melalui perangkat Tweet Beaver, twit yang mengunggah video tersebut sudah tidak ada lagi alias dihapus.
Langit Awera kemudian memberikan klarifikasi dari video yang telah dihapus dan menyertakan sumber asli dari video tersebut.
Hasilnya, ditemukan video kepulan asap tebal itu diunggah pertama kali oleh sebuah akun Instagram para wisatawan Pronojiwo, @visitpronojiwo pada Minggu, 6 Desember 2020.
Akun itu memuat keterangan bahwa video kepulan asap tebal tersebut terjadi akibat pertemuan lahar dingin dengan endapan abu lava yang masih sangat panas selama 6 hari, yakni sejak Selasa (1/12/20).