Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal Seputar Vaksin Sinovac yang Diketahui Sejauh Ini

Kompas.com - 11/12/2020, 13:01 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebanyak 1,2 juta vaksin virus corona produksi Sinovac telah tiba di Indonesia pada 6 Desember 2020.

Vaksin tersebut merupakan vaksin siap pakai yang diproduksi oleh Sinovac dan ditempatkan dalam kontainer berpendingin.

Namun, proses vaksinasi masih menunggu hasil uji klinis fase 3 untuk mengetahui efektivitas vaksin menghadapi virus corona.

Rencananya, total jumlah vaksin yang akan tiba di Indonesia adalah sebanyak 3 juta dosis. Sisa vaksin dijadwalkan tiba di Indonesia pada 2021.

Sejauh ini, apa saja yang sudah diketahui soal vaksin Sinovac ini? 

1. Kapan sisa vaksin disalurkan?

Sisa vaksin siap pakai Sinovac sebanyak 1,8 juta dosis akan tiba di Indonesia pada Januari 2021.

Menurut Direktur Bio Farma, Honesti Basyir, pada Desember 2020 ini, 15 juta dosis dalam bentuk bulk dijadwalkan akan dikirimkan.

Selanjutnya, pada Januari 2021, sebanyak 30 juta dosis vaksin juga akan tiba di Tanah Air.

Baca juga: Menilik Perbandingan Vaksin Corona Pfizer dengan Sinovac, Apa Saja?

2. Jika sudah aman, berapa kali penyuntikan vaksin?

Vaksin-vaksin Covid-19 yang diproduksi sejumlah perusahaan disuntikkan dengan dosis berbeda.

Bagaimana dengan vaksin produksi Sonovac?

Sekertaris Perusahaan Biofarma Bambang Heriyanto mengatakan, vaksin virus corona memerlukan dua dosis penyuntikan.

“Vaksin dari Sinovac merujuk uji klinismya akan diberikan sebanyak 2 dosis,” ujar Bambang.

Baca juga: Tahap Awal, 3 Juta Dosis Vaksin Covid-19 untuk Tenaga Kesehatan

3. Bagaimana efektivitas vaksin?

Sinovac maupun PT Biofarma menyebutkan, hingga saat ini belum diketahui efektivitas vaksin ini.

Proses uji klinis masih berlangsung. “Sampai saat ini belum ada hasil efektivitas yang di-publish,” ujar Bambang.

Hal tersebut juga disampaikan Bio Farma dalam unggahan melalui akun Twitter-nya.

4. Bagaimana perkembangan uji klinis vaksin?

Perkembangan terkini uji klinis tahap 3 vaksin Sinovac yang dilakukan di Bandung, semua relawan telah mendapatkan suntikan kedua per 6 November 2020.

Saat ini, vaksin sudah mulai memasuki tahap pemantauan efikasi dan monitoring sesudah 1 bulan penyuntikan untuk melihat imunogenitas dan efikasi, serta pengambilan darah setelah 3 bulan.

Bio Farma menyebut tidak ada laporan efek samping serius yang ditemukan pada semua relawan.

Adapun sampel darah para relawan telah dikirim Balitbangkes untuk diuji netralitas terhadap Covid-19.

Tim juga telah mengumpulkan data yang diperlukan untuk membuat laporan interim ke BPOM.

Baca juga: Kemenkes Sebut Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Tak Alami Kendala yang Berarti

5. Siapa target penerima?

Sebanyak 3 juta dosis vaksin siap pakai yang dikirimkan pada tahap awal akan diberikan untuk para tenaga kesehatan.

Bio Farma menyebutkan, hal tersebut sebagaimana rekomendasi dan kajian Indonesian Tehnical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

Vaksinasi untuk tahap pertama akan diberikan kepada tenaga kesehatan di tujuh provinsi di Pulau Jawa dan Bali.

Selanjutnya akan diperluas ke tenaga kesehatan non-komorbid di provinsi lain.

Adapun pemberian vaksin untuk tenaga kesehatan akan diberikan setelah izin penggunaan dalam keadaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dikeluarkan oleh BPOM.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal Vaksin Sinovac

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com