Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Informasi Bendungan Gerak Serayu di Banyumas Jebol

Kompas.com - 10/12/2020, 16:01 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Beredar video dengan klaim Bendung Gerak Serayu di Banyumas, Jawa Tengah, jebol karena debit air sungai meningkat.

Klaim itu beredar di media sosial pada pekan lalu. 

Kepala UPT Bendung Gerak Serayu Sugeng mengatakan informasi yang menyebut bahwa salah satu pintu Bendung Gerak Serayu jebol akibat meningkatnya debit air sungai tidak benar.

Peristiwa yang terjadi dalam video yakni kapal ponton hanyut setelah tersangkut di pintu bendungan.

Narasi yang Beredar

Sejumlah akun Facebook pada pekan lalu mengunggah video menayangkan sebuah barang besar hitam hanyut di arus sungai yang cukup deras. Dalam video berdurasi 17 detik itu, beberapa warga tampak merekam peristiwa tersebut.

Unggahan video itu disertai status yang menyebut Bendung Serayu di Banyumas jebol. Narasi ini diedarkan akun ini, ini, ini, dan ini.

Status Facebook keliru soal Bendungan Gerak Serayu di Banyumas, Jawa Tengah, jebol.Facebook Status Facebook keliru soal Bendungan Gerak Serayu di Banyumas, Jawa Tengah, jebol.

Sementara, akun Adipati Bae pada Kamis (3/12 2020) mengunggah video serupa yang mencantumkan keterangan bahwa Bendung Gerak Serayu Banyumas tidak kuat menahan debit air.

Penjelasan

Informasi bahwa Bendung Gerak Serayu di Banyumas jebol tidak benar.

Balai PSDA Serayu Citanduy menjelaskan, video yang beredar di media sosial itu bukan menampilkan pintu Bendung Gerak Serayu hanyut. Barang hanyut itu adalah kapal ponton yang seberat 20 ton yang hanyut tenggelam.

"Disinformasi (hoax) dalam video nampak terbawa arus bukanlah video Bendung Gerak Serayu, melainkan sebuah kapal ponton yang difungsikan untuk pembangunan dermaga seberat 20 ton yang hanyut tenggelam," tulis akun Twitter Balai PSDA Serayu Citanduy, Kamis (3/12/2020).

Dikutip dari Kompas.com, Kepala UPT Bendung Gerak Serayu Sugeng meluruskan informasi yang menyebut bahwa salah satu pintu Bendung Gerak Serayu jebol akibat meningkatnya debit air sungai.

"Keliru itu, yang betul itu kapal ponton hanyut dan nyangkut di pintu nomor 4. Kami lepas ke hilir karena membahayakan bendung kami. Pintu radial kami masih fungsi semua," jelas Sugeng, Kamis (3/12/2020).

Menurutnya, kapal seberat 20 ton tersebut hanyut akibat meningkatnya debit air Sungai Serayu dan tersangkut di pintu 4 bendung gerak.

"Sebenarnya itu dari pagi kemarin. Itu kapal ponton sedang difungsikan untuk membangun dermaga di hulu Bendung Gerak Serayu. Karena ikatannya kurang kuat akhirnya terlepas hanyut dan nyangkut di pintu nomor 4," kata Sugeng.

Ia menjelaskan, kapal ponton yang tersangkut sempat mengakibatkan bagian Bendung Gerak Serayu bergetar.

"Karena pemilik sudah menyerah, akhirnya kami lepaskan ke hilir, juga karena membahayakan tubuh bendung kami," ujar Sugeng.

Sugeng menambahkan, berdasarkan artikel pada 3 Desember 2020, saat ini debit air Bendung Gerak Serayu dalam status awas. Debit air saat ini mencapai 2.179 meter kubik per detik.

"Kalau hari normal itu hanya 300 hingga 500 meter kubik per detik. Untuk Bendung Gerak Serayu saat ini levelnya sudah awas," ujarnya.

Kesimpulan

Dari penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, informasi bahwa Bendung Gerak Serayu di Banyumas jebol pada 3 Desember 2020 tidak benar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com