KOMPAS.com - Di tengah kemunculan berita menggembirakan soal vaksin Covid-19, beredar pula narasi di media sosial yang mempertanyakan efek samping vaksin.
Tidak kalah nyaring bunyinya, muncul juga narasi yang mempertanyakan kenyataan Covid-19 berikut protokol kesehatan yang diterapkan semua negara di dunia saat ini. Narasi-narasi ini berlangsung sejak pandemi Covid-19 baru terjadi hingga hari ini.
Sepanjang pekan ini, didapati bahwa narasi keliru soal vaksin dan pandemi Covid-19 didengungkan penelitian akademis dan orang yang mengaku ahli patologi.
Berikut rangkuman lima informasi keliru yang beredar sepanjang pekan ini. Informasi-informasi keliru tersebut sudah dibongkar tim Cek Fakta Kompas.com.
Kembali beredar di media sosial narasi yang mempertanyakan kenyataan pandemi Covid-19. Ahli patologi Dr. Roger Hodkinson mengklaim bahwa Covid-19 adalah tipuan terbesar yang menimpa publik yang tidak mencurigainya.
Ia menyebut bahwa Covid-19 tidak lebih dari musim flu yang buruk dan sejumlah klaim termasuk protokol kesehatan.
Seluruh klaimnya terbantahkan oleh penelitian ilmiah, organisasi kesehatan, dan pakar kesehatan.
Untuk mengetahui informasi utuh soal ini silakan simak artikel ini
[HOAKS] Narasi Covid-19 dari Ahli Patologi Roger Hodkinson
Beredar informasi di media sosial mengenai akronim dari Covid-19. Covid-19 disebut merupakan kependekan dari Certification of Vaccination Identification 2019.
Sertifikat itu berbentuk kode batang (barcode) yang diimplankan di bagian tertentu di tubuh manusia.
Bila seseorang tidak memiliki barcode, maka dia tidak bisa masuk ke area publik. Narasi itu sepenuhnya salah. WHO menegaskan bahwa Covid-19 merujuk pada Corona Virus Disease atau penyakit yang disebabkan virus corona.
Sementara, Covid-19 yang disebut sebagai barcode yang diimplankan di tubuh manusia tidak benar.
Silakan menyimak artikel berikut untuk mendapat informasi utuh soal ini