KOMPAS.com - Black Friday menjadi salah satu momen yang paling banyak ditunggu masyarakat Amerika Serikat. Momen itu biasanya datang di hari Jumat terakhir dalam bulan November.
Tahun ini Black Friday jatuh pada Jumat (27/11/2020).
Pada hari Black Friday banyak merek dan toko menawarkan diskon atau banting harga produk-produknya.
Dalam budaya mereka, Black Friday digelar sehari setelah perayaan Thanksgiving yang jatuh Kamis (26/11/2020).
Biasanya, orang-orang akan rela menunggu toko dibuka, berdesak-desakan di toko, dan mengantre panjang demi bisa mendapatkan barang yang diincar dengan harga miring.
Baca juga: Sejarah Black Friday, Bagaimana Awal Mulanya?
Namun Black Friday tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Salah satunya karena pandemi Covid-19.
Amerika Serikat bahkan menjadi negara dengan kasus infeksi virus corona tertinggi di dunia.
Berdasarkan data Worldometer, Sabtu (28/11/2020) kasus Covid-19 di AS sudah mencapai 13.454.254 kasus infeksi dengan 271.026 kasus kematian.
Apakah masyarakat masih mau keluar rumah, bertemu banyak orang di satu tempat yang sama untuk berbelanja?
Mengutip The New York Time, Sabtu (28/11/2020), Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat menyarankan orang-orang untuk melakukan belanja secara online, karena risikonya jauh lebih rendah.
Saran itu dikeluarkan pada 19 November, melihat momen berbelanja sebelum, saat, atau setelah perayaanThanksgiving (Black Friday) menjadi salah satu aktivitas dengan risiko tinggi penyebaran Covid-19.
Hal ini juga sejalan dengan toko-toko yang harus membatasi pengunjung, menghindari terjadinya kerumunan sebagaimana disyaratkan di masa wabah ini.
Baca juga: Meski Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Trump Serukan Masyarakat AS Berkumpul Selama Liburan Thanksgiving
Selain tuntutan aturan, pihak toko juga tentu telah memikirkan risiko terburuk bagi para pekerjanya apabila harus menghadapi sekian banyak pengunjung yang bisa saja membawa virus dan menularkannya pada mereka.
Sementara itu, mengutip Reuters, Jumat (27/11/2020) disebutkan tetap ada sejumlah orang yang mengikuti Black Friday ini.
Hanya jumlah mereka yang tetap berbelanja jauh lebih kecil. Mereka pun mengenakan masker saat masuk ke toko-toko besar seperti Macy's, Walmart, dan Best Buy.
Selain khawatir dengan Covid-19, masyarakat juga sudah banyak yang memanfaatkan program diskon yang ditawarkan secara online sejak bulan Oktober oleh sejumlah toko pengecer.
Untuk mengantisipasi terjadinya potensi penularan, toko-toko juga menjalankan skema tertentu.
Misalnya Walmart yang memutuskan membuka toko sejak pukul 05.00 di hari Jumat, membuat jalur bagi pembeli yang memasuki toko, dan membuat area kasir dikelilingi oleh partikel plastik bening sebagai penghalang terjadinya kontak secara langsung dengan para pembeli.
Baca juga: Kenapa Orang Amerika Makan Kalkun Saat Thanksgiving?
Best Buy, menugaskan sejumlah pegawainya untuk memeriksa suhu dan memastikan orang-orang tidak berlama-lama berada di toko.
Di saat toko-toko banyak mengalami penurunan pengunjung, toko yang menjual PlayStation 5 dari Sony justru banyak didatangi masyarakat yang ingin mendapatkannya.
Tapi secara umum, Black Friday kali ini memiliki lebih sedikit orang belanja, dan lebih sedikit transaksi yang terjadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.