Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangeran dan Putri Kerajaan Swedia Positif Covid-19

Kompas.com - 27/11/2020, 13:27 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Melonjaknya kasus Covid-19 di Swedia juga berdampak pada keluarga kerajaan juga.

Mengutip Reuters, Kamis (26/11/2020), menurut pernyataan Kerajaan Swedia, Pangeran Swedia Carl Philip dan istrinya, Putri Sofia, dinyatakan positif Covid-19.

Kerajaan menyebutkan, meski positif terinfeksi virus corona, keduanya merasa baik-baik saja.

Raja Karl XIV Gustaf, Ratu Silvia, kakak perempuan pangeran Mahkota Victoria, dan suaminya Pangeran Daniel juga akan dites Covid-19 menyusul pengumuman tersebut.

Melansir Business Insider, Jumat (27/11/2020), Pangeran Carl Philip dan Putri Sofia dinyatakan positif setelah menunjukkan gejala Covid-19.

"Pangeran dan Putri menunjukkan gejala flu yang lebih ringan, tetapi merasa sehat dalam keadaan itu," demikian keluarga kerajaan dalam sebuah pernyataan.

Pangeran Carl Philip dan Putri Sofia telah mengisolasi diri di rumahnya di Stockholm bersama dua putra mereka yang masih kecil sejak Rabu (25/11/2020).

Sebelumnya, pasangan itu menghadiri pemakaman bersama Raja Swedia dan anggota keluarga kerajaan lainnya.

Namun, saat itu, hasil tes mereka menunjukkan hasil negatif.

Baca juga: Penanganan Covid-19, Apa yang Bisa Dipelajari Eropa dari Swedia?

Carl Philip adalah satu-satunya putra Raja Carl XVI Gustav yang berusia 74 tahun.

Dia berada di urutan keempat dalam garis suksesi mahkota Swedia, setelah kakak perempuannya, Putri Mahkota Victoria dan kedua anaknya.

Ada kekhawatiran anggota keluarga kerajaan lainnya juga terpapar virus corona karena mereka pergi ke pemakaman bersama dengan Pangeran dan Putri.

Akan tetapi, pada hari Kamis, keluarga Kerajaan membuat pernyataan yang menyatakan semua anggota keluarga lain negatif dan mereka sejauh ini tetap sehat.

Hasil tes Covid-19 bisa berubah. Ada kemungkinan bahwa gejala infeksi itu bisa terlihat beberapa hari mendatang. 

Oleh karena itu, para ahli kesehatan masyarakat merekomendasikan menunggu sekitar lima hingga tujuh hari setelah terpapar untuk melakukan tes.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Tren
Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Tren
Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Tren
Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Tren
Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal Usul Kehidupan di Bumi

Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal Usul Kehidupan di Bumi

Tren
3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa 'Santo Suruh' yang Unik

[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa "Santo Suruh" yang Unik

Tren
Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Tren
Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Tren
4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

Tren
Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Tren
Ada 'Andil' AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Ada "Andil" AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Tren
Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com