Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Beredar narasi di media sosial bahwa pandemi flu Spanyol pada 1918 bukan disebabkan flu, melainkan dari percobaan bacterial meningitis vaccine yang gejalanya mirip dengan flu.
Narasi itu juga menyebut vaksin yang berulang kali dimasukkan ke dalam tubuh tentara dan warga sipil kala itu menciptakan medan pembunuhan.
Narasi itu tidak benar.
WHO, CDC, dan ahli sepakat bahwa pandemi flu Spanyol pada 1918 terjadi karena jenis virus flu yang relatif baru, yakni H1N1. Pada saat itu pun, tidak ada program bacterial meningitis vaccine.
Sejumlah akun Facebook mengedarkan informasi bahwa penyebab pandemi global yang terjadi pada 1918 bukan karena flu, melainkan akibat dosis acak dari percobaan bacterial meningitis vaccine. Penyebab itu ditemukan dari hasil otopsi setelah perang.
Dua akun yang mengedarkan informasi itu yakni June Ann Hall dan Shannon Dravis.
Informasi itu juga mengklaim bahwa serangan besar-besaran dan berulang vaksin tambahan pada sistem kekebalan tentara dan warga sipil menciptakan 'medan pembunuhan.' Mereka yang tidak divaksinasi tidak terpengaruh.
Berikut isi lengkap status dari dua akun di atas yang sudah dialihkan ke bahasa Indonesia:
"Otopsi setelah perang membuktikan bahwa flu tahun 1918 BUKAN “FLU” sama sekali. Hal itu disebabkan oleh dosis acak sebuah pengujian 'bacterial meningitis vaccine', yang sampai hari ini meniru gejala seperti flu. Serangan besar dan berulang vaksin tambahan terhadap sistem imun yang tidak siap dari tentara dan warga sipil menciptakan “medan pembunuhan”. Mereka yang tidak divaksinasi tidak terpengaruh."
Narasi tersebut juga dibagikan Linda Hafenbredl dan akun ini.
Badan kesehatan dunia WHO mencatat, terdapat 31 pandemi influenza yang terdokumentasi, sejak pandemi pertama pada 1580, termasuk tiga pandemi selama abad ke-20, yakni 1918, 1957, dan 1969.
Pandemi 1918-1919 yang disebut flu Spanyol sangat mematikan dan menewaskan sekitar 40 juta orang di dunia.
Menurut WHO, virus yang mengakibatkan pandemi pada 1918 diyakini berasal dari babi, sedangkan pandemi flu yang terjadi pada 1957 dan 1968 diyakini bermuara dari unggas.
Tempat-tempat di mana burung, babi, dan manusia hidup berdekatan dianggap memainkan peran sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pergeseran dan penyimpangan antigen.
Lebih rinci, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS CDC menjelaskan, pandemi influenza 1918 disebabkan virus H1N1 dengan gen yang berasal dari unggas.