Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Anti-Covid-19 di Wuhan, Saat Ini Nol Kematian akibat Corona

Kompas.com - 22/11/2020, 16:15 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Sumber Antara

KOMPAS.com - Virus corona penyebab Covid-19 pertama kali teridentifikasi di kota Wuhan, China, pada akhir tahun 2019 lalu.

Wuhan merupakan kota di wilayah tengah China yang sebelumnya menjadi episentrum Covid-19.

Kota yang dihuni 8 juta jiwa penduduk itu juga sempat menjadi tempat dengan kasus positif dan korban meninggal terbanyak dunia di China.

Sejak teridentifikasi di Wuhan, virus corona telah menyebar ke berbagai negara hingga menyebabkan pandemi global.

Berdasarkan data dari Worldometers, Minggu (22/11/2020) total kasus infeksi virus corona di seluruh dunia telah mencapai 58.508.271 kasus.

Virus corona juga telah mengakibatkan 1.386.729 orang meninggal dunia. 

Baca juga: [Video] Jasad Majikan dan Budak Korban Erupsi Gunung Vesuvius di Pompeii

Kampung percontohan anti Covid-19

Meski pandemi global virus corona bermula dari Wuhan, namun sebuah kawasan permukiman di kota Wuhan justru dinobatkan sebagai kampung percontohan anti Covid-19.

Dilansir dari Antara, Minggu (22/11/2020) kawasan pemukiman Donghu, Wuhan, dianggap berhasil memerangi virus corona sehingga layak dinobatkan sebagai kampung percontohan.

Donghu dilengkapi dengan pos kesehatan dan sukarelawan yang sampai saat ini masih aktif bertugas, meski dalam beberapa bulan terakhir tidak ditemukan kasus infeksi baru.

"Pada saat lockdown diberlakukan di Wuhan, di sini terdapat 32 kasus, tapi tidak ada yang meninggal dunia," kata Zhuo Yanxia, petugas Pos Kesehatan Donghu, kepada Antara, Sabtu (21/11/2020).

Kampung yang pernah dikunjungi Presiden China Xi Jinping pada Maret lalu itu dihuni 3.325 rumah tangga yang terdiri dari 12.765 jiwa.

Mayoritas penduduk kampung yang berada di tengah Ibu Kota Provinsi Hubei itu merupakan warga berusia lanjut.

Baca juga: Riset: Cuaca Ekstrem, Perubahan Iklim dan Badai yang Semakin Kuat

Melindungi lansia

Ketika lockdown diberlakukan di Wuhan pada 23 Januari hingga 8 April 2020, sejumlah langkah pencegahan ketat diterapkan di kampung Donghu.

Hal tersebut dilakukan, karena mayoritas penduduk kampung itu adalah warga berusia lanjut yang merupakan kelompok rentan.

Sekitar 200 sukarelawan diterjunkan dan bekerja selama 24 jam penuh untuk membantu penghuni kampung itu mendapatkan pasokan makanan dan pelayanan kesehatan.

"Setiap hari kami berkeliling. Kalau ada warga yang merasakan gejala, kami periksa dan kami antar ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan," kata Zhuo.

Baca juga: 2 Jasad Pria yang Terkubur 2.000 Tahun Lalu Ditemukan di Situs Kuno Pompeii

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Tren
Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com