Akhirnya, parlemen menunjuk ketuanya, Skender Gjinushi menjadi presiden sementara selama beberapa jam di saat parlemen meresmikan Rexhep Meidani, pemenang pemilu, menjadi presiden negeri itu.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa Bumi Terjang Haiti, 316 Ribu Orang Meninggal
6. Ratu Tevita Momoedonu (Fiji)
Ratu Tevita Momoedonu dua kali menjabat perdana menteri Fiji dalam waktu yang singkat.
Pertama kali, ia menjabat sebagai perdana menteri Fiji pada Mei 2000, hanya bertahan beberapa menit.
Momoedonu menjadi perdana menteri saat terjadi kudeta. Perdana menteri saat itu disandera di gedung parlemen.
Karena disandera, maka perdana menteri tidak bisa meminta presiden menjalankan pemerintahan. Saat itu, Momoedonu menjadi satu-satunya anggota kabinet yang tidak ada di gedung parlemen.
Presiden Mara kemudian memberhentikan PM Chaudhry yang disandera dan menunjuk Momoedonu sebagai pejabat baru.
Saat itu Momoedonu menyarankan presiden agar mengambil alih pemerintahan negara. Setelah presiden mengambil alih pemerintahan, Momoedonu mengundurkan diri.
Kali kedua Momoedonu menjadi perdana menteri Fiji adalah pada 2001. Pemerintahan secara konstitusional saat itu dinyatakan tak layak dipertahankan dan negara harus kembali ke pemerintahan terdahulu.
Presiden Fiji saat itu tak mau menunjuk Chaudry sebagai perdana menteri karena sudah tak memiliki suara mayoritas. Momoendonu kembali ditunjuk sebagai perdana menteri.
Meski menjabat dalam waktu sangat singkat, Momoendonu berhak mendapatkan pensiun seumur hidup sebesar 20 persen dari gaji perdana menteri.
Baca juga: Fiji Berencana Buka Travel Bubble dengan Australia dan Selandia Baru
7. Diosdado Cabella (Venezuella)
Diosdado Cabello hanya menjabat selama satu hari sebagai presiden Venezuela, yaitu pada tahun 2002.
Saat itu, terjadi upaya kudeta untuk menggulingkan Hugo Chavez yang membuat sang presiden kerap tidak dapat menjalankan tugasnya.
Cabello mengambil sumpah jabatan sebagai presien pada 13 April 2020.
Ia mengatakan akan menjalankan jabatan tersebut hingga Hugo Chavez muncul dan bisa menjalankan tugasnya.
Beberapa jam setelah itu, Chavez muncul. Cabello pun menepati janjinya dan Chavez kembali menjadi presiden Venezuela.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.