Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Moderna dan Pfizer Diklaim Efektif Lawan Corona, Ini Kata Epidemiolog

Kompas.com - 17/11/2020, 14:45 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Angin segar mulai datang dari perkembangan uji coba vaksin virus corona yang dilakukan sejumlah perusahaan farmasi. 

Hal itu dimulai dari pernyataan perusahaan farmasi Pfizer yang menyebutkan bahwa vaksin virus corona buatan mereka 90 persen efektif mencegah gejala Covid-19

Update terbaru, vaksin virus corona perusahaan Moderna yang memasuki uji coba tahap 3 disebutkan memiliki tingkat efektivitas yang lebih tinggi, yakni 94,5 persen.

Apakah dengan pengumuman tersebut, masyarakat akan segera memasuki masa normal dengan adanya vaksin?

Baca juga: Moderna Umumkan Vaksin Corona Miliknya 94,5 Persen Efektif

Belum bisa jadi patokan

Melihat hasil uji coba dua vaksin corona itu, epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menyebut meski angka efektivitas yang dihasilkan sudah terbilang tinggi, namun ini bukan lah hasil akhir yang bisa dijadikan patokan. 

Sebab menurut Dicky, hasil final dari riset vaksin tersebut masih belum tersedia. 

"Itu (hasil uji coba tahap 3) baru preliminary study, artinya hasil awal, sama seperti riset sebelumnya," kata Dicky saat dihubungi Selasa (17/11/2020).

Mampu melawan virus

Namun, ia menjelaskan angka efektivitas itu bisa diartikan bahwa calon vaksin tersebut memang memiliki kemampuan untuk melawan virus corona.

"Bahwa oke, setidaknya ada potensi efektif, efisiensi dalam (berarti) setidaknya fungsi proteksi untuk (infeksi) tidak jadi parah. Kemudian tidak terinfeksi di (waktu) sekarang, sudah ada (kemungkinan itu)," jelas dia.

Dicky juga menggarisbawahi bahwa masih belum bisa dipastikan seberapa lama vaksin ini akan efektif pada tubuh manusia. Selain juga soal keamanannya.

"Dari aspek keamanan juga belum sepenuhnya ada hasilnya. Jadi kita harus tetap menunggu, intinya ini belum final. Tapi setidaknya sudah ada kabar baik, bahwa ada potensi efektivitas," ungkap Dicky.

Baca juga: 6 Tanya-Jawab soal Vaksin Corona Buatan Pfizer dan BioNTech

Keamanan dan efektivitas

Melihat sejumlah uji coba vaksin menunjukkan hasil signifikan, Dicky menilai hal itu juga merupakan hal yang positif. 

Sebab vaksin yang dipilih untuk pengendalian pandemi Covid-19 nantinya, diperlukan adanya diversifikasi atau variasi, dalam kaitan evektifitas, jenis vaksin, dan beberapa pertimbangan.

"Karena jumlahnya (satu produk vaksin) juga enggak akan cukup (untuk kebutuhan global), kemudian juga bagaimana dari sisi kemudahan pengiriman, transportasi, penyimpanan, dan harga juga jadi pertimbangan," lanjutnya.

Program vaksinasi

Adanya vaksin yang aman dan efektif menurut Dicky baru satu langkah meredakan pandemi. Sementara langkah berikutnya adalah bagaimana perencanaan dan program vaksinasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
'Streaming' Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

"Streaming" Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

Tren
Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Tren
Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Tren
Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
Dokter Ingatkan Kerokan pada Anak Bisa Berbahaya, Begini Alternatif Amannya

Dokter Ingatkan Kerokan pada Anak Bisa Berbahaya, Begini Alternatif Amannya

Tren
11 Buah dan Sayuran Berikut Bisa Memperpanjang Umur, Termasuk Alpukat

11 Buah dan Sayuran Berikut Bisa Memperpanjang Umur, Termasuk Alpukat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com