"Awan yang terlihat di gambar, merupakan fenomena biasa, awan stratiform, yang sering terbentuk di daerah pegunungan karena faktor orografi," kata Achadi dihubungi Kompas.com, Kamis (12/11/2020).
Ia menegaskan, awan tersebut tidak ada hubungannya dengan aktivitas Merapi saat ini.
Achadi menjelaskan, awan tersebut terbentuk karena proses fisis di atmosfer
"Memang kadang terlihat dari sudut pandang tertentu dapat menyerupai bentuk benda, dan akan berubah dalam waktu yang tidak terlalu lama karena faktor-faktor lain seperti angin, suhu lingkungannya dan lain lain," jelas dia.
Sementara itu, Kepala Kelompok Analisa dan Prakiraan Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY, Sigit Hadi Prakosa, S.P., M.Si menjelaskan, fenomena tersebut merupakan fenomena normal.
“Normal, karena pengaruh kecepatan angin yang tinggi di puncak Merapi,” kata Sigit, saat dihubungi terpisah oleh Kompas.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.