Masalah lebih mungkin terjadi pada populasi dengan prevalensi virus rendah atau ketika tes dilakukan dengan tidak tepat, ungkap FDA dalam sebuah pernyataan.
Tes antigen mendeteksi penanda protein unik di permukaan SARS-CoV-2.
Tes tersebut tidak memerlukan peralatan laboratorium tugas berat, dapat memberikan hasil dalam 15 menit, dan dengan biaya yang lebih murah daripada tes PCR.
Baca juga: Memahami PCR dan Rapid Test pada Hasil Lab Covid-19, Seperti Apa?
Ahli patologi di Universitas Johns Hopkins Dr Benjamin Mazer yang terlibat dalam penelitian tentang rapid test antigen itu mengatakan, sebanyak 32 persen sensitivitas sangat rendah.
Rapid test lainnya, seperti yang dibuat perusahaan Quidel,yang disebut Sofia, juga mencari potongan protein virus corona atau antigen. Itu kurang akurat dibandingkan tes berbasis PCR.
Akan tetapi rapid test itu hanya membutuhkan waktu 15-30 menit untuk mendapatkan hasilnya.
Baca juga: Virus Corona Menular Lewat Droplet dan Airborne, Apa Bedanya?