KOMPAS.com - Hampir 620 ribu orang di Inggris terpapar virus corona dalam waktu satu minggu saja.
Namun demikian, pihak berwenang menyebut bahwa tingkat infeksi menunjukkan pelambatan.
Badan Statistik Nasional Inggris memperkirakan bahwa 618.700 orang di Inggris terinfeksi virus pada satu minggu, yaitu hingga 31 Oktober.
Baca juga: Vaksinasi Mundur Desember, Ini Update Uji Klinis Vaksin di Bandung
Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 9 persen dari angka di minggu sebelumnya di mana 570 ribu orang diperkirakan terpapar virus corona.
Meski tetap mengalami kenaikan, angka ini juga sekaligus menunjukkan pertumbuhan kasus yang lebih lambat dari minggu sebelumnya, di mana peningkatan mingguan mencapai 31 persen dan 92 persen lebih tinggi dari bulan sebelumnya.
Menurut Badan Statitik Nasional, laporan terbaru mengindikasikan bahwa tingkat infeksi baru sudah lebih stabil jika dilihat dalam beberapa minggu terakhir.
Baca juga: Virus Corona di Inggris Menyebar Lebih Cepat dari Skenario Terburuk Pemerintah
Melansir The Guardian, Jumat (6/11/2020), seperti pada minggu-minggu sebelumnya, tingkat infeksi tertinggi masih ditunjukkan di bagian barat laut negara, Yorkshire, dan Humber.
Sementara, setiap wilayah selain bagian timur laut juga menunjukkan peningkatan tingkat infeksi.
Perkiraan untuk wilayah Wales menyebut bahwa angka orang yang terinfeksi adalah sebesar 27.100 dalam waktu satu minggu hingga 31 Oktober atau sekitar 1 dari setiap 110 orang di sana.
Baca juga: Bagaimana Vaksin Flu dapat Membantu Melawan Covid-19?
Rasio serupa juga diperlihatkan oleh Skotlandia, di mana rata-rata jumlah penderita Covid-19 dalam dua minggu terakhir mencapai 47.300.
Adapun Irlandia Utara tetap menjadi wilaah yang paling terdampak, dengan 24.900 orang yang diperkirakan terpapar Covid-19 dalam satu minggu hingga 31 Oktober atau 1 dari setiap 75 orang di sana.
Profesor James Naismith dari University of Oxford mengatakan bahwa melambatnya kasus baru menjadi awal.
"Berdasarkan data terbaru saat ini, ditunjukkan bahwa virus menyebar lebih secara konstan, bukan meningkat," kata Prof James.
Menurut dia, capaian ini menjadi bukti dampak pembatasan sosial yang dilakukan.
Baca juga: Penumpang KRL Kini Wajib Pakai Baju Lengan Panjang, Memangnya Efektif?
Namun demikian, Prof James memperingatkan bahwa peningkatan tingkat infeksi baru masih sangat mungkin terjadi.
Apresiasi sekaligus peringatan serupa juga disampaikan oleh sejumlah ahli lainnya.
"Entah ini merupakan penurunan sementara atau tren jangka panjang, terlalu awal untuk menyimpulkan," kata Profesor Kedokteran di Univerity of East Anglia, Paul Hunter.
Seperti diketahui, 61.498 kasus kematian telah dilaporkan terjadi oleh tiga badan statistik di mana Covid-19 disebutkan dalam sertifikat kematian tersebut.
Baca juga: Tanggapan IDI soal Tudingan Kasus Corona merupakan Proyek Memperkaya Dokter
Data terbaru menunjukkan tambahan angka kematian sebanyak 2.442 di Inggris, 163 di Wales, 43 di Irlandia Utara, dan 24 di Skotlandia.
Dengan demikian, jumlah total kasus kematian yang melibatkan Covid-19 di Inggris telah mencapai 64.170.
Mengutip data dari laman Worldometers, Sabtu (7/11/2020), jumlah total kasus infeksi Covid-19 yang telah dilaporkan di Inggris sejauh ini adalah sebanyak 1,1 juta dengan jumlah pasien sembuh tidak teridentifikasi jumlah pastinya.
Baca juga: Beberapa Catatan soal Resesi Inggris...