KOMPAS.com - Dunia tengah bergelut dengan wabah virus corona yang telah menginfeksi puluhan juta orang secara global.
Ilmuwan-ilmuwan di sejumlah negara berlomba menemukan vaksin virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 ini.
Sementara itu, vaksin flu yang telah ada mungkin dapat digunakan untuk meminimalisir potensi krisis kesehatan yang terjadi, di tengah vaksin virus corona yang belum tersedia dan berada dalam tahap pengujian.
Baca juga: Saat Masker Disebut Lebih Efektif Cegah Covid-19 Dibanding Vaksin...
Penyakit flu dan Covid-19 dikhawatirkan dapat membebani fasilitas kesehatan dan membuat kurangnya tempat tidur perawatan hingga alat pelindung diri (APD).
Melansir New York Times (14/9/2020), setidaknya ada vaksin flu yang dapat membantu menyelamatkan nyawa dan sistem kesehatan.
Vaksin telah tersedia untuk hampir semua orang di atas usia enam bulan dan setiap orang disarankan untuk mendapatkan suntikannya satu tahun sekali, meskipun masih cukup banyak orang yang tak mengambilnya.
Baca juga: Saat WHO Peringatkan tentang Bahaya Nasionalisme Vaksin...
Alasannya tidak mengambil vaksin flu beragam, dari tidak pernah terinfeksi flu hingga pernah melakukan vaksinasi namun masih terserang flu.
Hal ini menunjukkan adanya kesalahpahaman terkait sifat dan keefektifan vaksin influenza yang dapat dibawa ke salah satu vaksin virus corona jenis baru.
Secara umum, vaksin flu rata-rata 50 persen efektif mencegah penularan oleh strain utama virus influenza yang diperkirakan akan muncul di beberapa negara pada November atau Desember hingga April atau Mei.
Baca juga: Ilmuwan WHO Sebut Kehidupan Tak Akan Kembali Normal hingga 2022
Terdapat dua alasan vaksin influenza diberikan setiap tahun, yaitu
Terkait dengan keefektifannya, vaksin flu hanya 50 persen efektif, di mana vaksin virus corona kemungkinan juga tidak dapat sepenuhnya efektif.
"Jika vaksin yang dikembangkan 50 persen efektif mencegah Covid-19, vaksin itu masih akan dilisensikan," kata Michael T Osterholm, spesialis penyakit menular di University of Minnesota.
Meski diharapkan keefektifan vaksin virus corona melebihi 50 persen, namun jika efektivitasnya sebesar angka tersebut, tetap akan lebih baik dibandingkan tidak memberikan perlindungan sama sekali.
Baca juga: Menilik Efektivitas Penggunaan Kacamata dalam Menangkal Covid-19
Walaupun telah disuntik vaksin Covid-19, setiap orang mungkin masih harus mempraktikkan jarak sosial, menggunakan masker di tempat umum, sering mencuci tangan, hingga membatasi pertemuan dalam ruang tertutup, kecuali virus yang menimbulkan puluhan juta kematian ini menghilang.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.