Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Pilpres AS: Ini Penghitungan di 5 Negara Bagian yang Tersisa

Kompas.com - 06/11/2020, 15:15 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemilihan umum Amerika Serikat berlangsung ketat antara petahana Donald Trump dengan lawannya Joe Biden. Sebelumnya pemungutan suara dimulai pada Rabu, (4/11/2020).

Saat ini, Biden unggul sementara dengan memiliki 264 suara elektoral dan Trump memiliki 214 suara elektoral.

Untuk memastikan diri menjadi pemenang dan menjadi Presiden AS berikutnya, seorang kandidat memerlukan setidaknya 270 suara elektoral. Total ada 538 suara elektoral dari 50 negara bagian. 

Baca juga: Sukses di Amerika, Kamala Haris Jadi Inspirasi Perempuan di India

Dikutip dari ABC, (5/11/2020) masih ada 5 negara bagian yang belum menyelesaikan penghitungan suaranya, di antaranya:

  1. Nevada,
  2. Georgia,
  3. Pennsylvania,
  4. North Carolina,
  5. Alaska.

Di Nevada, saat ini ada 76 persen suara telah dihitung, Biden memimpin dengan perolehan suara sekitar 11.000 suara. Nevada sendiri memiliki 6 suara elektoral.

Kemudian di Georgia dengan 16 suara elektoral, Trump disebut-sebut masih unggul tipis dibandingikan Biden. 

Kurang dari 4.000 suara saat ini memisahkan Trump dari Biden di Georgia, di mana kemenangan setara dengan 16 suara elektoral college.

Sementara di Pennsylvania, Menteri Luar Negeri Kathy Boockvar menyampaikan, mayoritas suara akan dihitung pada Jumat sore.

Diketahui, Trump unggul hanya 1 persen perolehan suara dibandingkan Biden. Pennsylvania memiliki 20 suara elektoral. 

Di North Carolina (15 suara elektoral), margin antara Trump dan Biden kurang dari 2 poin persentase, dengan 94 persen dari suara yang diharapkan dihitung.

Baca juga: Apa Itu Suara Elektoral? Angka Penentu dalam Hasil Pemilu AS

Para pejabat mengatakan hasil penuh di negara bagian itu tidak akan diketahui hingga minggu depan.

Sementara, Trump memimpin dengan mewakili tiga suara elektoral di Alaska (3 suara elektoral).

Saat penghitungan suara mencapai setengah jalan pada Kamis (5/11/2020), Trump memimpin dengan 62 persen suara.

Kemenangan sementara dua kandidat

Hingga saat ini, dilaporkan ada beberapa kemenangan besar bagi kedua kandidat.

Bagi Biden, kemenangan perolehan suara dari Michigan, Wisconsin, dan Arizona.

Diketahui, Biden melakukan kampanye di tiga wilayah tersebut menjadi Demokrat untuk pertama kalinya sejak 2000.

Apabila Biden memenangkan salah satu dari Georgia, North Carolina, Pennsylvania atau Nevada, maka ia akan memiliki cukup suara elektoral untuk menjadi presiden berikutnya.

Jika ini terjadi, berarti Trump harus memenangkan sebagian besar atau semua negara bagian untuk mencapai hasil yang seimbang.

Baca juga: Jika Kalah dalam Pilpres AS 2020, Bisakah Trump Kembali Maju di 2024?

Di sisi lain, Trump memperoleh kemenangan besarnya di wilayah Florida, Ohio, dan Texas.

Jika Florida dimenangkan oleh Partai Demokrat, Biden akan berpeluang menang lebih besar.

Sebaliknya, jika perolehan suara Florida didominasi Partai Republik, dan dengan 29 suara elektoral membuat dorongan yang cukup besar pada Trump dalam persaingan.

Sementara, negara bagian Ohio juga merupakan kemenangan penting bagi Trump dan merupakan salah satu dari beberapa yang dibutuhkan Presiden untuk mengamankan masa jabatan kedua.

Dengan 38 suara elektoral, Texas merupakan kemenangan besar lain bagi Trump.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Sistem Pemilihan Presiden di Amerika Serikat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

Tren
Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai 'Juara'

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai "Juara"

Tren
NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com