Dalam pidatonya, Trump menyebut "kecurangan besar" dan mengancam akan mengajukan gugatan hukum atas surat suara ke Mahkamah Agung.
Trump terus menebar keraguan seputar proses pemilihan.
Ia secara keliru menyatakan, penundaan dalam mengumumkan pemenang adalah bukti penipuan pemilih berskala luas.
Baca juga: 6 Hal Penting soal Pilpres AS 2020, Pertarungan Donald Trump Vs Joe Biden
Pemimpin Republik itu juga secara keliru menyatakan, penghitungan suara melalui surat setelah Hari Pemilu tidak demokratis dan ilegal.
Tim kampanye Trump telah mengajukan tuntutan hukum untuk menghentikan penghitungan di Michigan dan Georgia.
Trump dan timnya juga menuntut "akses yang berarti ke berbagai lokasi penghitungan" untuk mengamati proses dan peninjauan surat suara yang telah dihitung.
Baca juga: Lawan Trump di Pilpres AS 2020, Berikut Sepak Terjang Joe Biden
Sementara itu, kubu Biden yakin memenangkan pertempuran ini dan tak gegabah mengklaim kemenangan.
Manajer kampanye Jen O'Malley Dillon mengatakan, Joe Biden berada di jalur yang tepat untuk memenangkan pemilihan ini, dan dia akan menjadi presiden Amerika Serikat berikutnya.
"Kami yakin kami berada di jalur yang jelas menuju kemenangan," kata Dillon.
Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenal Sistem Pemilihan Presiden di Amerika Serikat
Sementara Biden meminta para pendukungnya untuk bersabar karena semua suara masih dihitung.
Rekannya dari Partai Demokrat, Hilary Clinton, memenangkan suara populer dengan lebih dari 3 juta pada 2016 lalu.
Namun, keadaan berbalik dan Trump-lah yang memenangkan kursi presiden.
Baca juga: 6 Hal Penting soal Pilpres AS 2020, Pertarungan Donald Trump Vs Joe Biden