Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Joe Biden Pecahkan Rekor Suara Terbanyak, Salip Obama di Pilpres 2008...

Kompas.com - 05/11/2020, 20:31 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Calon Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, telah memecahkan rekor Barack Obama untuk suara terbanyak dari semua kandidat presiden AS dalam sejarah.

Bahkan, diperkirakaan perolehan suara Joe Biden akan meningkat karena ada negara bagian yang belum selesai menghitung suara.

Mengutip Mirror, Kamis (5/11/2020), Partai Demokrat saat ini memiliki sekitar 71,2 juta suara.

Baca juga: Mengenal Sosok Kamala Harris, Calon Wakil Presiden Kulit Hitam Pertama di AS

Mantan Wakil Presiden AS tersebut memiliki 50,3 persen dari semua suara yang dihitung sejauh ini, dibandingkan dengan 48,1 persen dari Presiden petahana Donald Trump.

Angka tersebut melampaui rekor Barack Obama pada pilpres 2008 yang mengumpulkan 69,4 juta suara untuk menang.

Setidaknya 65 persen warga Amerika yang memenuhi syarat telah memberikan suara pada pilpres tahun ini.

Baca juga: Trump Vs Joe Biden, Berikut Urutan Tahapan Pilpres di AS...

Pemilu terbesar 

Pilpres Amerika Serikat 2020 pun disebut sebagai pemilu terbesar dalam satu abad ini.

Meski digelar di masa pandemi, tak menyurutkan antusias warga Amerika untuk campur tangan dalam pilpres.

Jajak pendapat menunjukkan virus corona sebagai masalah utama di benak para pemilih.

Baca juga: Benarkah Pengobatan Covid-19 yang Dipakai Donald Trump Berasal dari Jaringan Janin?

Sebelumnya, Trump sempat meremehkan wabah Covid-19 dengan alasan sebagai upaya menyelamatkan ekonomi yang sedang sakit.

Tentunya, Biden membutuhkan jumlah suara yang besar untuk "mengusir" sang miliarder (Trump) dari Gedung Putih.

Hasil keseluruhan tampaknya akan jauh lebih ketat daripada yang disarankan jajak pendapat.

Baca juga: Mengenal Mike Pence, Wapres AS yang Dikenal Tenang Hadapi Situasi

Namun, beberapa ahli mengatakan bahwa pemilih Trump cukup pemalu. Mereka enggan mengakui dukungan pada Trump yang terus mempolarisasi opini.

Hasil pilpres tinggal menunggu selesainya surat suara sah yang tersisa untuk dihitung.

Namun, Trump dengan sigap telah membuat pernyataan pada Rabu (4/11/2020) dan mengklaim kemenangannya, beberapa jam setelah pemungutan suara ditutup.

Baca juga: Saat Pentagon Beda Pendapat dengan Trump...

"Kecurangan besar"

Calon Presiden Partai Demokrat Joe Biden (kiri) dan Calon Presiden Partai Republik Donald TrumpAFP/MANDEL NGAN AND JIM WATSON Calon Presiden Partai Demokrat Joe Biden (kiri) dan Calon Presiden Partai Republik Donald Trump

Dalam pidatonya, Trump menyebut "kecurangan besar" dan mengancam akan mengajukan gugatan hukum atas surat suara ke Mahkamah Agung.

Trump terus menebar keraguan seputar proses pemilihan.

Ia secara keliru menyatakan, penundaan dalam mengumumkan pemenang adalah bukti penipuan pemilih berskala luas.

Baca juga: 6 Hal Penting soal Pilpres AS 2020, Pertarungan Donald Trump Vs Joe Biden

Pemimpin Republik itu juga secara keliru menyatakan, penghitungan suara melalui surat setelah Hari Pemilu tidak demokratis dan ilegal.

Tim kampanye Trump telah mengajukan tuntutan hukum untuk menghentikan penghitungan di Michigan dan Georgia.

Trump dan timnya juga menuntut "akses yang berarti ke berbagai lokasi penghitungan" untuk mengamati proses dan peninjauan surat suara yang telah dihitung.

Baca juga: Lawan Trump di Pilpres AS 2020, Berikut Sepak Terjang Joe Biden

Sementara itu, kubu Biden yakin memenangkan pertempuran ini dan tak gegabah mengklaim kemenangan.

Manajer kampanye Jen O'Malley Dillon mengatakan, Joe Biden berada di jalur yang tepat untuk memenangkan pemilihan ini, dan dia akan menjadi presiden Amerika Serikat berikutnya.

"Kami yakin kami berada di jalur yang jelas menuju kemenangan," kata Dillon.

Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenal Sistem Pemilihan Presiden di Amerika Serikat

Sementara Biden meminta para pendukungnya untuk bersabar karena semua suara masih dihitung.

Rekannya dari Partai Demokrat, Hilary Clinton, memenangkan suara populer dengan lebih dari 3 juta pada 2016 lalu.

Namun, keadaan berbalik dan Trump-lah yang memenangkan kursi presiden.

Baca juga: 6 Hal Penting soal Pilpres AS 2020, Pertarungan Donald Trump Vs Joe Biden

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Sistem Pemilihan Presiden di Amerika Serikat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com