Negara kecil di kawasan Afrika Timur dengan hanya 3,5 juta penduduk ini adalah salah satu negara yang paling tidak berkembang di dunia.
Sebanyak 65 persen penduduknya tinggal di daerah pedesaan dan 80 persen dari mereka mengandalkan pertanian subsisten sebagai mata pencaharian utama.
Dalam 2020 Index of Economic Freedom of the Heritage Foundation, Eitrea menduduki peringkat ke-47 dari 47 negara yang ada di kawasan Sub-Sahara Afrika.
Rezim yang telah bertahan sejak 1993 telah membentuk masyarakat yang sangat termiliterisasai di mana pengeluaran pertahanan menguras sumber daya untuk infrastruktur publik yang sangat dibutuhkan.
Penggerak utama perekonomian negara seperti pertambangan dan pertanian sangat rentan terhadap fluktuasi harga dan bahaya iklim.
Kondisi kemakmuran ekonomi sangat sulit terlihat di negara ini.
Baca juga: Gas Air Mata dan Peluru Karet, Cara Afrika Tertibkan Warganya Saat Lockdown
Dengan sekitar 80 persen wilayahnya terkurung oleh Gurun Sahara, Niger berada di bawah ancaman penggurunan dan perubahan iklim yang ekstrem.
Pertumbuhan penduduk yang sulit dikontrol juga membuat keadaan ekonomi penduduknya jadi semakin sulit. Kerawanan pangan yang sangat tinggi membuat banyak penduduk menderita kelaparan
Niger juga ada di tengah konflik militer dengan kelompok separatis yang merupakan afiliasi dari ISIS dan Boko Haram. Konflik berkepanjangan ini membuat ribuan orang kehilangan tempat tinggalnya.
Sekarang kondisi ekonomi Niger semakin buruk di tengah pandemi meskipun negara ini mencatat jumlah kasus yang cukup rendah.
Kondisi ini mendorong pemerintah untuk meninjua kembali proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini dari 6,9 persen menjadi hanya 1 persen.
Baca juga: Mengenal Demam Babi Afrika dan Hog Cholera di Sumut
Malawai saat ini berstatus sebagai salah satu negara terkecil di benua Afrika.
Dalam beberapa tahun terakhir ini Malawi telah membuat kemajuan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan melaksanakan reformasi struktural yang cukup penting.
PDB terus bertumbuh secara perlahan, didukung oleh pemerintahan yang stabil dan demokratis serta dukungan keuangan yang cukup besar dari IMF dan Bank Dunia.
Namun demikian, kemiskinan masih meluas, ekonomi negara yang bergantung pada pertanian tadah hujuan sering terganggu karena masalah cuaca.
Hal ini menyebabkan kesenjangan ekonomi antara daerah perkotaan dan pedesaan semakin parah.
Baca juga: Waspada Penyebarannya, Ini yang Perlu Diketahui soal Demam Babi Afrika
Bekas koloni Portugis ini sejatinya memiliki banyak tanah dan air yang subur, serta banyak energi dan sumber daya mineral.
Mozambik juga berlokasi strategis, karena empat dari enam negara yang berbatasan dengannya dan bergantung padanya sebagai saluran perdagangan global, dan selama 10 tahun terakhir sering kali mencatat tingkat pertumbuhan PDB rata-rata lebih dari 5 persen.
Namun, Mozambik tetap berada di antara 10 besar negara termiskin di dunia, dengan sebagian besar populasi yang terus hidup jauh di bawah garis kemiskinan.