Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Coronasomnia Selama Pandemi dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 12/10/2020, 19:35 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Pandemi virus corona yang terjadi sejak akhir 2019 lalu, sampai saat ini belum menunjukkan adanya penurunan. 

Hal ini membawa sejumlah dampak, salah satunya adalah kekhawatiran yang berlebihan terkait virus hingga membuat seseorang mengalami insomnia.

Belakangan para ahli menyebut kondisi ini dengan sebutan Coronasomnia. Apa itu coronasomnia?

Mengenal Coronasomnia

Melansir dari AMA, Ilene Rosen seorang dokter pengobatan tidur dan profesor kedokteran klinis di Perelman School Kedokteran di University of Pennsylvania mengatakan adanya kecemasan dan stress menyebabkan seseorang susah tidur.

“Coronasomnia' adalah istilah yang digunakan untuk masalah tidur yang berhubungan dengan pandemi. Ini adalah dampak dari ketidakpastian dan rentetan informasi yang kita peroleh,” ujar dia.

Mengutip dari Washington Post kondisi Coronasomnia pada seseorang belakangan menciptakan semacam populasi baru utamanya pada para penderita insomnia kronis.

Masalah coronasomnia ini kemudian berdampak pada penurunan produktivitas, peningkatan risiko hipertensi, depresi maupun masalah kesehatan lain.

Baca juga: 5 Tips Jitu Atasi Insomnia di Tengah Pandemi Covid-19

Penyebab Coronasomnia

Menurut para ahli banyak alasan yang membuat sulit tidur selama pandemi virus corona penyebab Covid-19 ini. 

Di antaranya pandemi telah meningkatkan stres dan mengganggu rutinitas. Kemudian kondisi keuangan tertekan, hari-hari kurangnya aktivitas dan interaksi sosial. 

Selain juga munculnya beragam pemberitaan buruk seputar virus, masa depan yang tidak pasti, atau akhir krisis yang belum diketahui.

“Pasien yang dulunya insomnia, sulit tidur karena cemas, bisa lebih banyak mengalami masalah. Pasien juga bisa memiliki lebih banyak mimpi buruk,” kata Alon Avidan, ahli saraf Pusat Gangguan Tidur UCLA.

“Dengan Covid-19, kami menyadari bahwa sekarang ada epidemi masalah tidur,” lanjut dia.

Sementara itu Charles M. Morin, Direktur Sleep Research Center di Universitas Laval Quebec memperingatkan bahwa insomnia bukanlah masalah yang sepele karena ia berdampak besar pada kualitas hidup.

"Kami mendengar banyak tentang pentingnya olahraga dan pola makan yang baik, tetapi tidur adalah pilar ketiga dari kesehatan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Lingkaran setan

Melansir dari UC Davis, Coronasomnia ibarat sebuah lingkaran setan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com