Kemudian, terinspirasi lebih lanjut oleh guru kimia sekolah menengahnya.
Jennifer Doudna belajar biokimia di Pomona College di Claremont, California dan mendapatkan gelar sarjana pada 1985.
Dia mengambil studi pascasarjana di bidang kimia biologi dan farmakologi molekuler di Harvard Medical School.
Baca juga: Viral Antar Pesanan Go-Food Pakai Sepeda, Eko Dapat Penghargaan dari GoJek
Penelitian disertasinya di sana diawasi oleh ahli genetika Jack W. Szostak, yang kemudian menerima Hadiah Nobel dalam Kedokteran.
Penelitian Doudna menyangkut RNA (asam ribonukleat), asam nukleat yang ada dalam sel semua makhluk hidup.
Dia berfokus secara khusus pada ribozim, molekul RNA yang mengkatalisasi reaksi biokimia dalam protein.
Setelah menerima gelar doktor pada 1989, ia melanjutkan pekerjaannya dengan Dr Szostak sebagai peneliti biologi molekuler di Rumah Sakit Umum Massachusetts dan genetika di Harvard Medical School.
Dalam penelitiannya, Doudna berhasil mengubah perilaku segmen tertentu dari molekul RNA, tetapi kemajuan lebih lanjut digagalkan oleh misteri seputar mekanisme molekuler sebenarnya dari ribozim.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Disebutkan Akan Tersedia pada Akhir Tahun Ini, Benarkah?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.