Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pengambilan Jasad 7 Pahlawan Revolusi di Sumur Lubang Buaya

Kompas.com - 30/09/2020, 19:17 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peristiwa pembunuhan tujuh perwira TNI AD pada 30 September 1965 atau kerap dikenal sebagai G30S/PKI atau Gerakan 30 September PKI menjadi salah satu sejarah kelam bangsa Indonesia.

Dalam penculikan, penganiayaan, dan pembunuhan yang berlangsung mulai 30 Oktober malam hingga 1 September 1965 itu, tujuh orang yang kemudian disebut sebagai Pahlawan Revolusi gugur menjadi korban kekejaman PKI.

Mereka adalah Jenderal Ahmad Yani, Mayjen R. Soeprapto, Mayjen M.T. Haryono, Mayjen S. Parman, Brigjen D.I. Panjaitan, Brigjen Sutoyo, dan Lettu Pierre A. Tendean.

Baca juga: 4 Oktober 1965, 7 Jenazah Pahlawan Revolusi Dievakuasi dari Sumur Lubang Buaya

Ketujuh orang ini dijemput paksa oleh pasukan Cakrabirawa, cikal-bakal Pasukan Pengamanan Presiden sekarang, dari kediaman masing-masing di tengah malam dan pagi buta.

Ada yang dibawa dalam kondisi masih hidup, ada juga yang sudah tak bernyawa akibat berondongan peluru rombongan berseragam itu.

Mereka semua dibawa ke daerah Lubang Buaya, Jakarta Timur, dan jasadnya dibuang ke sebuang lubang sumur kecil, yang disebut sebagai sumur Lubang Buaya.

Baca juga: Peringatan G30S/PKI dan Aturan soal Pengibaran Bendera Setengah Tiang...

Lalu bagaimana kisah akhirnya hingga jasad mereka diketemukan?

Mengutip arsip Harian Kompas, 6 Oktober 1965, sejak terjadi peristiwa penculikan itu, pengejaran intensif langsung dilakukan pada subuh, 1 Oktober 1965.

Berdasarkan informasi yang terkumpul dari masyarakat, tim RPKAD menerima petunjuk bahwa para perwira itu dibawa ke daerah Lubang Buaya, Pondok Gede, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Sisi selatan wilayah ini merupakan hutan karet yang biasa digunakan untuk latihan tembak-menembak oleh sekelompok orang dengan ideologi politik asing.

Baca juga: 5 Fakta Film G30S/PKI, dari Film Wajib Era Soeharto hingga Pecahkan Rekor Penonton

Sebagian anggota tim RPKAD yang ada di lokasi merayap mendekati sebuah sumur.

Dari kejauhan, mereka melihat ada sejumlah orang bersenjata lengkap yang ada dalam kondisi combat ready atau siap tempur.

Jumlahnya, kurang lebih setara dengan kekuatan 1 batalyon.

Baca juga: Pernak-pernik HUT TNI, dari Momen Saling Menyuapi hingga Perpanjangan SIM Gratis

Rombongan bersenjata

Diorama Peristiwa G/30S PKI Lubang Buaya yang dipajang di Museum Monas, Jakarta Pusat Andra Prabasari Diorama Peristiwa G/30S PKI Lubang Buaya yang dipajang di Museum Monas, Jakarta Pusat

Mengetahui hal itu, anggota RPK-AD ini langsung meyakini bahwa rombongan bersenjata yang ada di depannya merupakan pasukan dari G30S/PKI.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

Tren
8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

Tren
Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Tren
Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Tren
Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Tren
5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

Tren
Detik-detik Panggung Kampanye Capres di Meksiko Dihantam Angin, Korban Capai 9 Orang

Detik-detik Panggung Kampanye Capres di Meksiko Dihantam Angin, Korban Capai 9 Orang

Tren
Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2024, Ada 3 Tanggal Merah

Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2024, Ada 3 Tanggal Merah

Tren
146 Negara yang Mengakui Palestina sebagai Negara

146 Negara yang Mengakui Palestina sebagai Negara

Tren
Kasus Kanker Penis Naik di Dunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Kasus Kanker Penis Naik di Dunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Tren
2 DPO Pembunuh Vina Belum Tertangkap, Berikut Ciri-cirinya

2 DPO Pembunuh Vina Belum Tertangkap, Berikut Ciri-cirinya

Tren
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui Pemiliknya

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui Pemiliknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com