Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pengambilan Jasad 7 Pahlawan Revolusi di Sumur Lubang Buaya

Kompas.com - 30/09/2020, 19:17 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Hal itu mereka yakini, karena tim sudah menerima laporan bahwa beberapa jam sebelumnya rombongan bersenjata menggiring tujuh perwira TNI AD yang menjadi tawanannya ke lokasi ini.

Namun, mengetahui jumlah pasukan bersenjata yang jauh lebih besar dari tim RPK-AD yang mendekat, mereka pun kembali merayap menuju pos komandonya.

Baca juga: 5 Kebijakan Baru Arab Saudi untuk Perempuan, Boleh Menyetir hingga Jadi Tentara

Sayangnya, ketika itu juga pasukan bersenjata itu sudah mencium gelagat ada pihak lain yang tengah mengintai mereka.

Akhirnya, pasukan ini pun turut berjalan merayap demi mengetahui seberapa kuat pasukan yang tengah mengancam keberadaan mereka itu.

Tim RPK-AD yang sudah kembali ke posko dan bertemu dengan anggota lainnya akhirnya memutuskan untuk maju mendekat ke lokasi yang dicurigai dan melakukan kepungan dengan teknik tertentu.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Disiarkan

Proses pencarian jenazah

Ternyata, jumlah tim RPK-AD sama besar dengan pasukan bersenjata di Lubang Buaya.

Pasukan bersenjata itu pun tidak berani menandingi kekuatan RPK-AD hingga memutuskan untuk menyingkir pergi.

Lokasi sudah ada di bawah kekuasaan RPK-AD, penyelidikan untuk menemukan jenazah-jenazah perwira TNI AD yang diculik pun dimulai.

Baca juga: Benarkah Membakar Jenazah Pasien Covid-19 Dapat Membunuh Virus Corona?

Jasad-jasad ini berhasil ditemukan di sebuah sumur tua dengan kedalaman 12 meter dengan  diameter kurang lebih 75 cm.

Sumur ini kondisinya ditutupi dengan daun-daun, kain warna-warni, batang pisang, dan sampah.

Berdasarkan cerita yang terhimpun, jenazah yang ada di tumpukan paling atas adalah Lettu Pierre A. Tendean. Jenderal A. Yani ada di tindihan keempat, D.I. Panjaitan di posisi paling bawah, dan M.T. Haryono di atasnya.

Baca juga: Banyak Jenazah PDP Corona Diambil Paksa Keluarga, Mengapa Bisa Terjadi?

Diorama penculikan Pierre Tendean di museum Dr. A. H. Nasution, Jakarta Pusat, Selasa (26/9/2017)KOMPAS.COM/Wienda Putri Novianty Diorama penculikan Pierre Tendean di museum Dr. A. H. Nasution, Jakarta Pusat, Selasa (26/9/2017)

Kondisi jasad mereka sudah dalam kondisi yang tidak baik, menggambarkan ada tindak penganiayaan dan penyiksaan yang dilakukan oleh PKI sebelum akhirnya mereka terbunuh.

Ada jasad yang rusak wajahnya, hilang sebagian organ luar tubuhnya, dan lain-lain.

Tim dari AL yang ikut mengevakuasi jenazah mengalami kesulitan di hari pertama upaya pengangkatan jenazah, karena keterbatasan alat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com