Sekolah-sekolah, restoran (kecuali delivery), dan tempat-tempat hiburan akan ditutup, termasuk bisnis-bisnis lain, pada periode awal selama tiga minggu.
Sektor publik akan beroperasi dengan tenaga kerja yang dibatasi. Sementara, sektor bisnis privat dapat beroperasi selama orang-orang yang bukan pegawai tidak masuk ke lingkungan kerja.
Orang-orang akan diwajibkan untuk tetap tinggal pada radius 500 meter dari rumah.
Layanan darurat, termasuk apotek dan toko makanan akan tetap dibuka.
Adapun perkumpulan di luar ruangan akan dibatasi maksimal 20 orang dan di dalam ruangan maksimal 10 orang.
Pembatasan-pembatasan ini akan dilonggarkan saat terjadi penurunan tajam pada tingkat infeksi meskipun tidak ada angka pasti yang disebut sebagai indikator.
Hingga kini, Israel sendiri telah mencatatkan 155.064 kasus Covid-19 dengan 1.119 kasus kematian dan 114.998 pasien yang telah dinyatakan sembuh.
Baca juga: Israel Kembangkan Alat Tes Covid-19, Deteksi Virus Corona Melalui Air Liur
Pemerintah Inggris kembali mengumumkan kasus-kasus baru virus corona yang terjadi di wilayahnya.
Pada Minggu (13/9/2020), ada 3.330 kasus Covid-19 yang dilaporkan.
Dengan demikian, jumlah total kasus virus corona yang telah dikonfirmasi di negara ini menjadi sebanyak 368.504 kasus.
Jumlah kasus kematian total yang telah dilaporkan sejauh ini adaah sebanyak 41.628. Sementara, jumlah pasti pasien sembuh tidak diketahui.
Seperti diberitakan sebelumnya, Inggris tengah mempersiapkan kebijakan pembatasan baru yang akan diberlakukan setelah melihat terjadinya peningkatan pada tingkat infeksi dalam beberapa waktu terakhir.
Baca juga: Update Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia, dari Rusia hingga Inggris
Terbaru, pada Minggu (13/9/2020), negara ini melaporkan 93.215 kasus baru.
Selain itu, dicatatkan pula 1.140 kasus kematian baru sehingga jumlah totalnya menjadi sebanyak 79.754 kasus.
Sementara, pasien yang telah dinyatakan sembuh hingga kini adalah sebanyak 3,77 juta orang
Adaun jumlah kasus aktif yang tercatat saat ini adalah sebanyak 988.205 kasuss dengan 8.944 berada dalam kondisi serius.
Seperti diketahui, dalam beberapa waktu terakhir, India meningkatkan kapasitas pengujiannya.
Namun, peningkatan kapasitas tes ini justru menimbulkan kekhawatiran sejumlah ahli yang menyebut bahwa tes antigen yang dilakukan tidak begitu akurat.
Baca juga: Ini Penyebab Kasus Virus Corona di India Melonjak Tajam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.