Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Kasus Virus Corona di India Melonjak Tajam

Kompas.com - 12/09/2020, 13:31 WIB
Mela Arnani,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - India telah menambah sekitar 300.000 infeksi virus corona baru dalam empat hari terakhir.

Jika kasus terkonfirmasi terus bertambah, India kemungkinan dapat melampaui Amerika Serikat, sebagai negara yang terdampak virus corona paling parah di seluruh dunia.

Melansir Worldometers, Sabtu (12/9/2020) pukul 11.15 WIB, India melaporkan 4.659.984 kasus Covid-19 di negaranya, dengan 958.282 kematian.

Pada Senin (7/9/2020), India menyalip Brazil sebagai negara dengan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 tertinggi kedua secara global.

Penyebab kasus di India naik signifikan

Melansir Al Jazeera, Kementerian Kesehatan India mengatakan lonjakan kasus dikarenakan peningkatan kasus pengujian harian yang kini telah lebih dari satu juta.

Terlepas dari lonjakan kasus baru dan banyaknya kematian yang terjadi, India masih terus melonggarkan pembatasan dan membuka sektor ekonominya untuk menutupi kerugian yang terjadi selama periode lockdown yang panjang.

Baca juga: Rekor Baru Penambahan Kasus Corona Harian di India, 96.551 Orang Positif

Penguncian wilayah telah dilakukan pada Maret. Kebijakan itu memaksa ratusan ribu pekerja untuk meninggalkan kota dan tinggal di rumah mereka.

Para ahli menduga, kembalinya pekerja ke rumah masing-masing ini berkontribusi terhadap penyebaran virus di daerah pedesaan.

Selain itu, pemerintah India disebut belum berhasil memberikan pesan yang efektif tentang pentingnya menggunakan masker, jaga jarak, dan langkah-langkah lain yang dapat membantu menekan penyebaran virus.

Saat virus telah menyebar di pedesaan, sektor kesehatan pedesaan di India tidak dilengkapi dengan fasilitas untuk menangani lonjakan kasus di negara terpadat kedua di dunia.

Infrastruktur kesehatan buruk

Bahkan, pasien di kota harus menderita karena fasilitas dan protokol rumah sakit yang buruk.

Salah satunya Mohinder Kaur, pasien positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit yang dikelola pemerintah di New Delhi.

"Tidak ada yang mendekati kami atau bahkan membantu kami. Jika ada yang secara tidak sengaja menyentuh kami, staf akan berteriak kepada mereka karena merusak perlengkapan APD (alat pelindung diri)," ujar dia sepeti dikutip dari Al Jazeera.

Kaur menambahkan, dalam cuaca panas saat ini, kipas angin tak berfungsi dan petugas tidak melakukan perbaikan meski telah ada beberapa keluhan.

"Toiletnya kotor dan terkadang tidak ada air. Di bangsal itu ada tikus, kadal, kucing, dan bahkan anjing berkeliaran," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com