Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longgarkan Pembatasan Sosial, India Laporkan 89.706 Kasus Corona dalam 24 Jam

Kompas.com - 09/09/2020, 18:16 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

Sumber BBC,ABC News

KOMPAS.com - India melaporkan penambahan 89.706 kasus konfirmasi positif Covid-19 dan 1.115 kematian dalam waktu 24 jam pada Rabu (9/9/2020).

Lonjakan kasus ini terjadi bertepatan dengan keputusan pemerintah India untuk melonggarkan pembatasan sosial.

Pelonggaran dilakukan guna memulihkan ekonomi yang merosot tajam, hingga minus 24 persen pada kuartal II 2020.

Dilansir ABC News, Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India (MoHFW) melaporkan total kasus virus corona kini mencapai 4,37 juta dengan korban meninggal dunia sebanyak 73.890 orang.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, India kini menjadi negara kedua dengan jumlah kasus positif terbanyak di dunia, dan peringkat tiga untuk jumlah korban meninggal akibat Covid-19.

Di sisi lain, hampir 3,3 juta orang di India dinyatakan berhasil sembuh dari infeksi virus corona.

Lonjakan kasus Covid-19 di India ini selaras dengan adanya peningkatan kapasitas testing. India kini mampu melakukan lebih dari satu juta tes tiap hari.

Pembukaan Sekolah dan Taj Mahal

Meski kasus infeksi terus melonjak, pada Selasa (8/9/2020), MoHFW mengumumkan sekolah di luar zona merah akan diizinkan untuk dibuka kembali mulai 21 September.

Sekolah dibuka untuk siswa kelas 9 sampai 12 yang membutuhkan bimbingan dari para guru. Kehadiran secara langsung akan bersifat sukarela dan masker wajah akan diwajibkan pada setiap pertemuan.

Pembelajaran online masih akan dilanjutkan karena siswa, pengajar, dan anggota staf yang tinggal di zona merah tidak diizinkan untuk menghadiri kelas.

Objek wisata paling populer di India, Taj Mahal, juga akan dibuka kembali pada 21 September.

Namun, dengan batasan maksimum 5.000 pengunjung per hari untuk mencegah kepadatan berlebih.

Pemerintah India juga mengizinkan dimulainya kembali operasi kereta metro secara bertahap di seluruh negeri mulai Senin (7/9/2020).

Baca juga: Lewati Brasil, Jumlah Kasus Covid-19 India Tertinggi Kedua di Dunia

Melansir BBC, jalur kereta metro di ibu kota India, Delhi, dibuka kembali setelah ditutup selama lebih dari lima bulan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Kereta metro adalah sistem transportasi cepat terbesar di India, yang mampu mengangkut 2,7 juta penumpang sehari sebelum diberlakukannya lockdown.

Pembukaan kembali ini juga diikuti dengan penerapan aturan baru, yakni kewajiban mengenakan masker, mematuhi jarak sosial, dan pemeriksaan suhu.

Terlepas dari jumlah kasus yang terus meningkat, India tidak punya pilihan lain, karena perekonomian negara itu masih terguncang akibat efek lockdown yang berkepanjangan.

Setidaknya, 12 layanan kereta metro lain di seluruh negeri juga dibuka kembali pada Senin, (7/9/2020).

Baca juga: India Catat Rekor Penambahan Harian Corona Global, 90.632 Kasus dalam 24 Jam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com