Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Bentara Budaya hingga Pasar Yakopan, Kontribusi Jakob Oetama untuk Kesenian dan Kebudayaan Yogyakarta

Kompas.com - 09/09/2020, 17:20 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Salah satu pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama (88) meninggal dunia di Rumah Sakit Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (9/9/2020) pukul 13.05 WIB.

Kisah perjalanan Jakob berawal dari seorang guru hingga menjadi sosok penting dalam dunia jurnalisme Indonesia.

Ia mengembangkan nilai-nilai jurnalisme yang relevan dengan perkembangan zaman. 

Atas berbagai perannya dan nilai yang dianut, Jakob telah memperoleh sejumlah penghargaan dalam berbagai bentuk.

Salah satu jenis penghargaan yang membuat Jakob Oetama terharu saat menerimanya adalah Pasar Yakopan.

Baca juga: Humanisme dan Prinsip Moderasi Jakob Oetama dalam Membangun Kompas Gramedia

Dari Yogya untuk Jakob Oetama

Wiyono saat mengikuti pameran di acara Pasar Yakopan di Bentara Budaya YogyakartaKOMPAS.com/Wijaya Kusuma Wiyono saat mengikuti pameran di acara Pasar Yakopan di Bentara Budaya Yogyakarta

Melansir Harian Kompas, Selasa (23/10/2007), Pasar Yakopan pertama kali diuncurkan dalam peringatan 25 tahun Bentara Budaya Yogya (BBY) oleh kurator BBY Sindhunata. 

Nama Pasar Yakopan ini sengaja diambil dari nama Jakob Oetama yang oleh para seniman Yogya dinilai telah memberi kontribusi besar terhadap keberadaan kesenian dan kebudayaan di kota tersebut.

"Pasar Yakopan bisa kami gelar empat kali dalam setahun. Kalau dulu BBY selalu melaksanakan Syawalan, mulai tahun ini kami akan menggelar Pasar Yakopan," kata Sindhunata seperti dikutip Harian Kompas, 23 Oktober 2007.

Saat itu, sebagai penanda kehadiran pesta seniman ini, para perupa Yogyakarta seperti Djoko Pekik, Nasirun, dan Putu Sutawijaya menghadiahkan hasil kolaborasi kanvas mereka kepada Jakob Oetama.

Sementara, para perupa lain seperti Yuswantoro Adi, Agus Suwage, Melodia, dan Sigit Santosa memberikan bingkisan sebuah lukisan wajah Jakob Oetama.

Kemudian, pematung Ismanto menorehkan wajah Jakob Oetama di atas batu.

Baca juga: Bentara Budaya Yogyakarta Pun Dipenuhi Alat Penimbang Barang Dagangan

Bentuk penghormatan

Bentara Budaya YogyakartaDok Bentara Budaya Yogyakarta Bentara Budaya Yogyakarta

Ketika itu saat menerima bingkisan dari para perupa, Jakob Oetama menyatakan rasa terharu yang mendalam.

"Malam ini, saya benar-benar merasa terharu. Saya hanya bisa mengungkapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya," ujar Jakob.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com