Diketahui sebelumnya, salah satu sukarelawan uji coba vaksin AstraZeneca mengalami kondisi peradangan langka yang disebut myelitis transversal.
Dikutip dari The Guardian, Rabu (9/9/2020), myelitis transversal merupakan peradangan pada saraf sumsum tulang belakang.
Penyakit ini juga dapat menyebabkan kelumpuhan, masalah sensorik, serta disfungsi kandung kemih dan usus. Kendati demikian, kebanyakan penderita berhasil disembuhkan.
Penangguhan ini merupakan kedua kalinya pada vaksin AstraZeneca dan Oxford.
CEO AstraZene Pascal Soroit mengatakan, uji coba vaksin Covid-19 sempat dihentikan pada Juli 2020 lalu setelah sukarelawan mengalami gejala neurologis, dikutip dari Telegraph, Rabu (9/9/2020).
Namun, ini terbukti tidak terkait dengan vaksin dan individu tersebut didiagnosis dengan multiple sclerosis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.