"Masalahnya ya itu, laboratoriumnya tidak merata. Banyak kabupaten atau kota kapasitas laboratoriumnya sedikit," lanjutnya.
Baca juga: Mengapa Kasus Covid-19 di Jatim, Sulsel, dan Kalsel Masih Tinggi? Berikut Analisisnya...
Dengan kondisi demikian, beberapa daerah biasanya harus mengirim sampel ke Surabaya terlebih dahulu untuk mendapatan hasil tes.
Karenanya, ia berharap agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur segera menyelesaikan masalah ini dengan membuka laboratorium baru di beberapa daerah secara proporsional.
Untuk mencapai target WHO, Jawa Timur harus melakukan sekitar 40.000 tes per minggu atau 5.700 tes per hari, sementara kapasitas tes saat ini baru menyentuh angka 4.500.
"Sebetulnya kapasites tes PCR itu sudah hampir 4.500, memang belum sampai standar minimal, tapi sudah jauh lebih tinggi dari dulu," imbuhnya.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Tinggi, Bagaimana Kondisi di Asia Tenggara?