Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
Inggrid menjelaskan, pernah ada uji klinis pemakaian habbatussauda sebagai imunomodulator yang digunakan sebagai terapi komplementer pada wabah penyakit SARS dulu.
"Jadi memang punya potensi yang cukup baik untuk nantinya digunakan pada terapi komplementer Covid-19, tetapi harus diuji klinis dulu," kata dia.
Badan kesehatan dunia, World Health Organization (WHO) menyatakan saat ini tidak ada obat berlisensi untuk mengobati Covid-19.
Dikutip dari artikel Kompas.com, biji jintan hitam (habbatussauda) telah digunakan di Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Timur sebagai obat alami untuk mengobati berbagai penyakit.
Selain itu, jintan hitam juga memiliki manfaat anti-mikroba, antioksidan, anti-inflamasi, antitumor, dan anti- efek obesitas serta bermanfaat bagi kesehatan pernapasan.
Beberapa penelitian menunjukkan, minyak jintan hitam dapat membantu mengendalikan produksi insulin dan mengelola kadar insulin. Riset yang dirilis Journal of Endocrinology & Metabolism menemukan, minyak jintan hitam menyebabkan regenerasi parsial sel beta pankreas secara bertahap.
Selain itu, meningkatkan konsentrasi insulin serum yang lebih rendah, dan menurunkan kadar glukosa serum yang meningkat. Kontrol glukosa yang tepat dapat mengurangi nafsu makanan dan membantu menurunkan berat badan.
Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, klaim bahwa habbatussauda bermanfaat untuk mengobati Covid-19 masih butuh penelitian lebih lanjut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.