Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Habbatussauda Disebut Bisa Obati Covid-19, Butuh Penelitian Lanjutan

Kompas.com - 10/09/2020, 07:30 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Beredar video di media sosial mengenai habbatussauda dapat mengatasi virus corona jenis baru penyebab Covid-19.

Klaim khasiat tersebut karena Hidroksida Benzokuinon atau senyawa dari Thymoquion yang terkandung dalam habbatussauda.

Namun, manfaat habbatussauda untuk pengobatan Covid-19 masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Narasi yang Beredar

Akun Facebook Mahfuddin Akhyar pada 2 September 2020 membagikan video berisi manfaat habbatussauda sebagai obat virus corona.

Unggahan video itu disertai kalimat "habbatussauda obat virus corona."

Video yang sama juga dibagikan oleh akun Twitter @FERDIHARAHAP7 dan akun Twitter @afdalzikri.

Dalam video tersebut, seorang pria mengatakan bahwa habbatussauda selain mengobati malaria juga berguna menjaga kesehatan liver dan ginjal. Habbatussauda pun mampu mengobati dan menjaga kesehatan seluruh organ tubuh.

"Kenapa kita tidak menggunakan habbatussauda sebagai obat bagi pasien corona? Padahal habbatussauda sangat aman digunakan, mampu meningkatkan imun tubuh, menjaga kekebalan tubuh, harganya pun sangat murah serta sangat mudah ditemukan di pasar-pasar," katanya.

Dia memberi contoh bahwa mayoritas pasien Covid-19 di China sembuh karena menggunakan habbatussauda dan obat herbal lainnya.

"Bagi pasien corona dalam mengonsumsi (habbatussauda) takarannya adalah 800 miligram untuk setiap 1 kilogram dari berat badannya," kata pria dalam video itu.

Video yang sama juga disebar akun Facebook Sartika Twin dan Uda Hendra

Penjelasan Ilmiah

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), DR dr Inggrid Tania MSi, mengatakan, habbatussauda belum teruji klinis pada Covid-19.

Ia menyebutkan, habbatussauda memang bersifat imunomodulator, bisa memodulasi dan meregulasi respons imun tubuh manusia.

Dengan demikian, Habatussauda baik dikonsumsi untuk meningkatkan imunitas dan mempercepat penyembuhan penyakit infeksi virus. Akan tetapi, belum diteliti terhadap Covid-19.

"Namun, habbatussauda belum diteliti secara spesifik pada Covid-19," kata Inggrid kepada tim Cek Fakta Kompas.com, Rabu (9/9/2002).

Inggrid menjelaskan, pernah ada uji klinis pemakaian habbatussauda sebagai imunomodulator yang digunakan sebagai terapi komplementer pada wabah penyakit SARS dulu.

"Jadi memang punya potensi yang cukup baik untuk nantinya digunakan pada terapi komplementer Covid-19, tetapi harus diuji klinis dulu," kata dia.

Badan kesehatan dunia, World Health Organization (WHO) menyatakan saat ini tidak ada obat berlisensi untuk mengobati Covid-19.

Dikutip dari artikel Kompas.com, biji jintan hitam (habbatussauda) telah digunakan di Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Timur sebagai obat alami untuk mengobati berbagai penyakit.

Selain itu, jintan hitam juga memiliki manfaat anti-mikroba, antioksidan, anti-inflamasi, antitumor, dan anti- efek obesitas serta bermanfaat bagi kesehatan pernapasan.

Beberapa penelitian menunjukkan, minyak jintan hitam dapat membantu mengendalikan produksi insulin dan mengelola kadar insulin. Riset yang dirilis Journal of Endocrinology & Metabolism menemukan, minyak jintan hitam menyebabkan regenerasi parsial sel beta pankreas secara bertahap.

Selain itu, meningkatkan konsentrasi insulin serum yang lebih rendah, dan menurunkan kadar glukosa serum yang meningkat. Kontrol glukosa yang tepat dapat mengurangi nafsu makanan dan membantu menurunkan berat badan.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, klaim bahwa habbatussauda bermanfaat untuk mengobati Covid-19 masih butuh penelitian lebih lanjut.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Tren
Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com