Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Ingatkan Negara-negara Harus Lebih Siap Hadapi Pandemi Berikutnya

Kompas.com - 08/09/2020, 13:29 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, dunia harus memiliki persiapan yang lebih baik untuk pandemi selanjutnya.

"Ketika pandemi selanjutnya datang, dunia harus lebih siap," kata Tedros dalam pidatonya saat briefing media, Senin (7/9/2020).

Ia juga meminta negara-negara untuk berinvestasi lebih banyak pada sektor kesehatan publik.

"Setiap negara harus berkomitmen untuk melakukan pembangunan kembali yang lebih baik, berinvestasi di sektor kesehatan publik, sebagai sebuah investasi untuk masa depan yang lebih sehat dan aman," lanjutnya.

Baca juga: Update Corona di Dunia 6 September: WHO Sebut Vaksinasi Paling Cepat Pertengahan 2021

Belajar dari pandemi sebelumnya

Tedros juga menyebut bahwa sejumlah negara telah mempraktikkan pelajaran itu dari pengalaman pandemi sebelumnya.

"Banyak negara yang telah bertindak tepat karena pelajaran yang diambil dari wabah-wabah sebelumnya, mulai dari SARS, MERS, campak, polio, ebola, flu, dan penyakit lainnya," ungkapnya.

Salah satunya adalah Thailand, yang menuai manfaat dari 40 tahun penguatan sistem kesehatan yang telah dilakukan.

Sistem medis, sistem kesehatan masyarakat yang kuat, sumber daya yang baik, dan sistem kepemimpinan disertai pertimbangan ilmiah telah terbentuk di sana.

Kemudian, tenaga kerja masyarakat yang terlatih dengan satu juta relawan, serta komunikasi yang konsisten dan akurat, telah membangun kepercayaan dan meningkatkan kepercayaan publik. 

Selain itu, ada Italia yang menjadi salah satu negara yang mengalami wabah Covid-19 di luar China.

Italia mengambil keputusan yang sulit, tetapi didasarkan pada bukti atau fakta lapangan.

Pada akhirnya, keputusan sulit yang diambil dapat mengurangi penularan dan menyelamatkan banyak nyawa. 

Baca juga: Hasil Uji Vaksin Corona Sinovac Diklaim Aman, tapi Lemah pada Lansia

Mongolia

Sementara itu disebutkan juga bahwa Mongolia, negara yang berbatasan dengan China, negara awal mula munculnya Covid-19, mengaktifkan Komite Darurat Negara di bulan Januari. 

Sebagai hasilnya, Mongolia dapat menahan penyebaran kasus dan tidak melaporkan kasus Covid-19 hingga bulan Maret.

Sejauh ini, Mongolia juga belum melaporkan adanya kasus kematian yang terjadi.

Di luar negara-negara tersebut, ada sejumlah negara lain yang juga menunjukkan tindakan yang terbukti dapat menahan penyebaran pandemi, seperti Kamboja, Jepang, Selandia Baru, Republik Korea, Rwanda, Senegal, Spanyol, dan banyak lagi.

Menurut Tedros, tidak ada yang dapat menjamin bahwa pandemi kali ini adalah pandemi yang terakhir.

Sejarah yang telah terjadi di masa lalu memberikan pelajaran bahwa wabah dan pandemi adalah sebuah fakta kehidupan.

Oleh karena itu, ia mendorong persiapan yang lebih baik nantinya, untuk mencegah, mendeteksi, maupun merespons penyakit yang muncul.

Baca juga: Mengapa Kasus Covid-19 Terus Meningkat dan Kasus Kematian Menurun?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com