Kapan Doraemon Lahir dan Mengapa Berwarna Biru?

KOMPAS.com - Nama Doraemon tak asing di telinga masyarakat Indonesia. Tahukah Anda berapa usianya sekarang?

Dilansir Japantimes, Sabtu (1/2/2020), Doraemon datang dari masa depan dan dilahirkan pada 3 September 2112. Akan tetapi serial Doraemon pertama kali muncul pada 1970.

Sekitar tahun 1970 adalah saat munculnya era teknologi. Gadget dan peralatan mulai bermunculan.

Baca juga: Sejarah Munculnya Donal Bebek dan Debut Perdananya di Dunia Film...

Pemerintah Tokyo menggambarkan periode tersebut sebagai masa mekanisasi, karena kala itu banyak inovasi teknologi dan pengenalan industri baru.

Saat itu menjadi awal produksi massal serat sintetis dan peralatan listrik rumah tangga seperti televisi, lemari es, dan mesin cuci. Akibatnya, kehidupan sehari-hari penduduk Tokyo mengalami transformasi besar.

Doraemon adalah cerminan dari modernitas tersebut.

Baca juga: Selain SpongeBob, Ini 13 Program yang Disanksi KPI

Ribuan alat rahasia

Dok AEON Mal Anda bisa mengajak anak-anak mampir ke AEON Mal Tangerang Selatan menjumpai Doraemon di ajang Doraemon Pop City.

Dia tidak diberkahi dengan kekuatan super, tapi mampu menghasilkan banyak item perbaikan cepat.

Menurut mantan profesor di Universitas Toyama, Yasuyuki Yokohama, Doraemon memiliki 1.963 himitsu dogu atau alat rahasia.

Tetapi alat Doraemon dari masa depan sering menjadi bumerang. Tidak mudah menghadapi masalah, kadang justru menjadi masalah baru.

Baca juga: Jadi Trending di Twitter, Berikut 5 Fakta Seputar Film Tilik

Ada daftar alat rahasia Doraemon yang sangat disukai, dua di antaranya yang paling terkenal adalah koputa (cangkir penyedot dengan heli-heli bambu mini) dan dokodemo doa (pintu ke mana saja).

Penguasaan atas langit serta dunia kuantum membuat Doraemon cukup keren meski tidak 100 persen dapat diandalkan.

Doraemon diciptakan oleh Fujiko Fujio, nama pena duo manga Hiroshi Fujimoto (1933-96) dan Motoo Abiko.

Baca juga: Mengapa Masyarakat Menggilai Drama Korea?

Karakter Doraemon dikaitkan dengan tradisi sejarah negara Jepang, terutama yokai (roh/setan) dari cerita rakyat Jepang.

Ada juga Shinto kami (roh/dewa), karakter kompleks yang tidak selalu baik hati.